Kematian dokter Aulia Risma Lestari masih menyimpan misteri, Aulia yang kini masih menempuh pendidikan dokter spesialis (PPDS) diduga melakukan bunuh diri dengan menyuntikan ke tubuhnya, tindakan dilakukan karena korban sering mengalami bully di RSUP Kariadi Semarang.
- Program Mudik Gratis, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Resmi Lepas Belasan Ribu Pemudik Dari Jakarta
- Empat Kecamatan di Wonogiri Alami Tanah Merekah
- Dikibuli Buaya Darat asal Pati, TKW Cantik Ini Emosi Nekat Robohkan Rumah Mantan Kekasih Hati
Baca Juga
Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang (Undip) ini diduga mengalami perundungan dari senior selama mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS Anestesi Undip. Namun perundungan yang dialami korban dibantah pihak kampus Universitas Diponegoro Semarang.
Manager Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati mengatakan bahwa korban selama ini merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya. Namun demikian, korban mempunyai problem kesehatan yang dapat mempengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh.
Utami menolak memberikan alasan terperinci kondisi korban karena sudah menyangkut privacy korban.
"Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai konfidensialitas medis dan privasi korban, kami tiduk dapat menyampaikan detail masalah kesehatan yang dialami selama proses pendidikan, jadi masalah ini bukan karena perundangan akan tetapi masalah kesehatan korban,"ujar Utami saat di temui para wartawan di Kampus Undip Semarang, Kamis (15/8).
Utami menegaskan bahwa Pengelola Pendidikan Program Studi Anestesi menyikapi problem kesehatan yang dialami korban dengan memantau secara aktif perkembangan kondisi yang bersangkutan selama proses pendidikan.
Dia menjelaskan berdasarkan kondisi kesehatannya, Almarhumah sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.
"Namun karena beliau adalah penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan penerima beasiswa, sehingga Almarhumah mengurungkan niat tersebut," ungkapnya.
Menanggapi adanya surat edaran dari Kemenkes tentang pemberhentian program anestesi Undip di RSUP Dr. Kariadi dari kementerian kesehatan, Utami memastikan kampus akan koordinasi dengan kementerian terkait.
"Kami sangat terbuka dengan fakta-fakta valid diluar investigasi yang kami lakukan, siap berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak manapun untuk menindaklanjuti tujuan pendidikan dengan menerapkan zero bullying di fakultas kedokteran Undip," pungkas Utami.
- Pemkab Batang Bersama UNDIP Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Seksual
- Cari Air Bersih, Pemprov Jateng Gandeng Undip Ciptakan Desalinasi Air
- FKM Undip Siap Dampingi Renja Dinkesda Blora