UNS Kembangkan Alat Peringatan Dini Banjir Inklusi Bagi Masyarakat Difabel

Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Pusat Studi Bencana PSB mengembangkan alat peringatan dini banjir.


Produk Terapan Peringatan Dini Banjir (EWS) Inklusi merupakan buah kerja Tim Pengabdian Dosen D-3 Teknik Informatika SV UNS diketuai Fendi Aji Purnomo, bersama Sorja Koesuma dari PSB UNS.

Alat ini menggunakan prinsip Early Warning System (EWS) ini bersifat inklusif bagi masyarakat difabel.  Produk terapan ini terpasang di Dusun Pecakaran, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. 

Produk Terapan alat EWS inklusi banjir dikembangkan melalui  teknologi LoRA. Yakni sistem komunikasi nirkabel untuk Internet of Things (IoT). LoRA menawarkan komunikasi secara jarak jauh dan berdaya rendah. 

"Dengan teknologi ini maka biaya bulanan seperti pulsa sudah tidak perlu dilakukan. Catu daya EWS diambil dari tenaga matahari dan disimpan sehingga dapat beroperasi 24 jam," papar Fendi dalam rilis, Selasa (18/10). 

Produk Terapan Peringatan Dini Banjir (EWS) Inklusi memiliki fitur alarm. Alarm atau notifikasi diberikan kepada masyarakat difabel apabila terjadi kenaikan level air. Fitur alarm ini berupa sirine dan lampu indikator. 

"Dengan sistem peringatan tersebut diharapkan kepada masyarakat difabel dan komunitas tersebut dapat menerima peringatan dini banjir," ungkap Fendi.

Kegiatan pengabdian implementasi Produk Terapan Peringatan Dini Banjir (EWS) Inklusi diawali dengan observasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan dan Pemerintah Desa (Pemdes) Pecakaran.

Selain itu, dilakukan pula penentuan titik rawan banjir, pemasangan alat EWS Banjir, uji coba, kalibrasi level peringatan, serta sosialisasi cara kerja alat EWS banjir dan cara perawatan alat kepada masyarakat Desa Pecakaran.

"Dukungan oleh pemerintah setempat sangat besar dalam implementasi alat EWS Banjir di Desa Pecakaran dan besar harapan dapat membantu warga dalam peringatan dini sehingga masyarakat dapat bersiap-siap apabila terjadi kenaikan level air," tutur Fendi.

Ketua Paguyuban Disabilitas Desa Pecakaran akan hadirnya Produk Terapan Peringatan Dini Banjir (EWS) Inklusi mengaku sangat senang. Ia yakin alat ini dapat membantu masyarakat difabel dalam memahami adanya kenaikan level air. 

"Mereka terbantu dengan adanya lampu yang berwarna warni dan ada suara sirine saat level air tertinggi terjadi," pungkasnya.