Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bekerjasama dengan melalui Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) dan Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LWMUI) melakukan uji coba padi varietas unggul Inbrida padi gogo (Inpago) Unsoed 1 dan Inpago Unsoed Protani. Ujicoba dilakukan di Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap.
- Bupati Janji Anak Difabel di Wonogiri Dapat Seragam Gratis
- Gelar PPM, Dema IBN Sosialisasikan Pencegahan dan Penanggulangan Konflik Masyarakat
- Umuka Siapkan Tempat Tinggal Gratis Bagi Mahasiswa Tak Mampu dari Luar Pulau
Baca Juga
Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bekerjasama dengan melalui Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) dan Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (LWMUI) melakukan uji coba padi varietas unggul Inbrida padi gogo (Inpago) Unsoed 1 dan Inpago Unsoed Protani. Ujicoba dilakukan di Desa Rawajaya Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap.
Peneliti Padi Fakultas Pertanian Unsoed yang juga pemulia Inpago Unsoed Protani, Dyah Susanti,SP, MP mengungkapkan, varietas padi Inpago memiliki keunggulan daya hasil tinggi dan toleran kekeringan. Kedua varietas unggul nasional padi gogo ini merupakan hasil perakitan varietas para pemulia dan peneliti padi di Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Unsoed.
Varietas Inpago Unsoed dinilai cocok dengan lahan sawah di Desa Rawajaya. Lahan di Desa Rawajaya selama ini hanya dapat ditanami padi hingga panen hanya satu kali dalam satu tahun karena keterbatasan air pada musim tanam kedua dan ketiga. Teknologi berupa varietas unggul inbrida padi gogo (Inpago) Unsoed 1 dan Inpago Unsoed Protani, kami nilai tepat dibudidayakan karena memiliki keunggulan daya hasil tinggi dan toleran kekeringan,†ujar Dyah Susanti, Minggu (30/5).
Sementara itu, Muh. Munawar,SP.,MP. Field Supervisor Demplot Pertanian Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan, mengatakan, demplot padi Inpago sebagai upaya solusi permasalahan yang dihadapi petani di Rawajaya. Permasalah tata kelola air dan kendala kekeringan menjadi hambatan produksi padi,†ujarnya.
Munawar menjelaskan, hal yang dilakukan selama ujicoba yakni intervensi teknologi budidaya melalui penggunaan varietas unggul tahan kekeringan dan produksi tinggi varietas Inpago Unsoed 1 dan perbaikan struktur maupun tekstur tanah dengan menggunakan pupuk organik Doami.
Selain varietas Inpago Unsoed 1, diujicobakan varietas Inpago Unsoed Protani sebagai varietas unggul baru dengan karakter tahan kekeringan dan kandungan protein tinggi,†ujar Munawar sembari menambahkan, Fakultas Pertanian Unsoed selama ini fokus pada pendayagunaan lahan-lahan marginal.
Ketua Kelompok Tani Barokah Desa Rawajaya Sukardi mengungkapkan, berkat kegiatan demplot padi Inpago Unsoed pihaknya bisa menanam padi musim ini. Biasanya kami semua ragu ketika musim kedua mau menanam padi, karena irigasi disini kurang lancar sehingga sering gagal panen,†ujarnya. [sth]
- Bunda PAUD Kota Salatiga: Kemajuan Teknologi Mempengaruhi Perilaku Anak
- Rekor Literasi Bela Negara Serentak Kepada Pelajar Terbanyak Tercipta di Perbatasan RI-RDTL
- Pj Bupati Batang Luncurkan Komik Bertema Cinta Indonesia