Kisah betapa kuatnya seorang wanita ada dalam sosok Ambarwati (25) warga Kalijambe, Sragen. Bagaimana tidak kondisinya masih lemah pasca melahirkan pada hari Senin (13/9) pukul 04.55 WIB secara normal.
- Capacity Building Penting untuk Peningkatan SDM Pegawai ASN
- Diresmikan Mbak Ita, Taman Brilliant Park, Ikon Baru di Kawasan Segi Tiga Emas Semarang
- Wali Kota Semarang: Jaga Lingkungan dan Laut
Baca Juga
Namun siang harinya dimulai pukul 13.00 WIB harus mengikuti ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) formasi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) 2021 di Karanganyar.
"Mau bagaimana lagi, ya harus tetap dijalani meski kondisi masih dan sakit semua," jelasnya sebelum pelaksanaan ujian.
Bahkan untuk nama sang bayi, dirinya dan suami belum sempat memberikan nama untuk bayi lelakinya yang baru tadi pagi dilahirkan.
"Belum tahu. Belum terpikir tadi," ucapnya.
Ambarwati merupakan pengajar Bahasa Indonesia yang sudah 2 tahun 7 bulan menjadi guru honorer. Saat ini dia mengikuti tes untuk formasi di SMAN Colomadu.
"Karena itu mengikuti ujiannya di Karanganyar," lanjutnya.
Ambarwati berharap kelahiran bayinya tidak bersamaan dengan pelaksananaan tes. Karena hari perkiraan lahir (HPL) anak pertamanya adalah tanggal 26 September.
"Bismillah, semoga tidak lahir di hari yang sama dengan tanggal ujian. Ternyata takdirnya lahir di hari ini. Ya Alhamdulillah," katanya
Sementara Indra Wiyanto, suami Ambarwati mengaku sempat khawatir dengan kondisi istrinya. Namun dirinya tetap memberikan dukungan untuk mengikuti tes.
"Ya dijalani. Siapa tahu jadi rejekinya anak. Misal diterima, ya syukur. Misal belum, ya untuk pengalaman," pungkasnya.