Media sosial dihebohkan dengan postingan yang menyebutkan tarif parkir di Kawasan Kota Lama yang mencapai Rp 100 ribu per busnya. Postingan tersebut diunggah oleh akun Facebook Tjahjono Raharjo.
- PLTSa Putri Cempo Resmi Beroperasi, Mampu Hasilkan Energi listrik Berbasis Sampah Sebesar 8 MegaWatt
- Menko PMK : Tidak Ada Cuti Bersama Pada Natal dan Tahun Baru
- Perbaikan Jembatan Kali Babon Dikebut Agar Tidak Sebabkan Macet di Pantura
Baca Juga
Dalam unggahannya, ia menyebutkan tarif parkir sebesar Rp 100 ribu untuk armada bus yang berada di Jalan Sendowo, Kawasan Kota Lama Semarang. Dirinya juga mempertanyakan apakah tarif tersebut memang resmi atau tarif parkir liar.
"Jalan Sendowo, Kota Lama Semarang
Tarif parkir Rp 100 ribu per bus. Tidak jelas apakah itu tarif resmi atau bukan," tulis Tjahjono dalam postingannya.
Dari postingan tersebut, muncul banyak komentar dari netizen, salah satunya akun Antonius Har Per, yang menyebut jika tarif tersebut bisa menjadi pemicu kematian pariwisata.
Bahkan dalam komentarnya, dia menyampaikan jika seharusnya dunia pariwisata di Kota Lama dikelola secara terintegrasi agar tidak terjadi tumpang tindih dan perebutan lahan.
"Tapi ya memang tidak mudah melepaskan pundi-pundi yang sudah terlanjur menggiurkan," katanya dalam kolom komentar.
Komentar lain dari Stevanus Ivan menyebutkan jika keluhan yang dihadapi pelaku perjalanan pariwisata yang datang ke Kota Lama adalah tarif parkir. Pasalnya dirinya setiap minggunya selalu membawa rombongan dengan bus pariwisata ke kawasan Kota Lama. Ia menyebut kantong parkir yang telah disediakan tidak bisa digunakan karena terhalang lampu jalan.
"Dan tukang parkir yang mengarahkan dengan sedikit memaksa untuk parkir di lahan mereka," tulisnya dalam kolom komentar.
Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Pengendalian dan Penertiban (Daltib) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Antonius Haryanto menyampaikan jika Dishub telah melakukan penelusuran adanya kegiatan juru parkir (jukir) liar yang ada di Kawasan Kota Lama.
"Kemarin, baru kami undercover terkait rentetan giat para jukir liar, lebih tepatnya itu preman," kata Toni, sapaan akrabnya.
Toni menyampaikan jika para preman ternyata tidak kapok meski telah ditindak oleh petugas. Terkait hal tersebut, nantinya Dishub akan bekerjasama dengan Tim Elang Polrestabes Semarang untuk menyelesaikan masalah parkir liar di Kota Lama.
Namun, lanjutnya, Toni menilai perilaku masyarakat juga terlihat masih tidak mau repot untuk parkir di kantong parkir. Mereka lebih memilih parkir liar yang lebih dekat dengan lokasi, ketimbang parkir di kawasan Tawang, untuk bus pariwisata.
- Diduga Cabuli Karyawan, Seorang Manager Ditangkap
- Harga Tes Swab Antigen dan PCR di RSUD Jepara Turun
- Narayafest Tour 2024 Tegal Ditutup Penampilan Enerjik dari JKT48, Opick, dan NDX AKA