- Jelang Lebaran, Kapolres Grobogan Ajak Anak Yatim dan Lansia Belanja
- PWRI Blora Siap Dukung Program Lansia SMART
- Mbah Tasmi, Perempuan Lansia Blora yang Membumikan Prinsip Wirausaha
Baca Juga
Wakil Bupati (Wabup) Wonosobo, M. Albar menjamin layanan kesehatan bagi 108 ribu lansia. Hal itu diungkapnya dalam Workshop Kader Lanjut Usia (Lansia) dalam rangka Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tahun 2024, Selasa (4/6).
"Tentunya kegiatan ini menyiratkan komitmen kita bersama untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, khususnya para lanjut usia," katanya saat membuka workshop.
Menurutnya, lansia merupakan sebuah siklus dalam kehidupan manusia, dimana pada fase ini manusia akan mengalami perubahan, baik secara fisik dan mental, sehingga membutuhkan pelayanan yang lebih spesifik dan prima. Apalagi, katanya, bahwa proporsi lansia dalam masyarakat Indonesia cukup besar.
Untuk di Kabupaten Wonosobo sendiri, lanjutnya, data laporan kunjungan lansia pada tahun 2023 menunjukkan total sebanyak 108.636 orang.
Dari jumlah tersebut 107.807 diantaranya mandiri, 1.879 orang dengan ketergantungan ringan atau sedang, dan 478 orang dengan ketergantungan berat atau total.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa untuk mewujudkan kesehatan lansia, tentunya tidak dapat dicapai hanya oleh pemerintah itu sendiri. Tetapi butuh kerjasama baik antara semua pihak.
"Tantangan kita kedepan dalam pengembangan serta penyelenggaraan pelayanan kesehatan lansia, tentu tidaklah mudah perlu upaya secara bersama melalui proses sebuah komitmen, kolaborasi dan peran bersama berbagai elemen (pentahelix-red)," jelasnya.
Sejalan dengan program pemerintah dalam mewujudkan Lansia yang mandiri, sejahtera dan bermartabat. Pemkab Wonosobo pun melaksanakan program terkait kesehatan lansia, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia agar dapat hidup sehat, mandiri, aktif dan produktif melalui pendekatan siklus hidup dengan kegiatan antara lain, edukasi kesehatan, skrining kesehatan, layanan santun lansia, layanan rujukan dan perawatan jangka panjang.
"Harapannya, dengan adanya workshop ini para kader dapat meningkatkan kompetensi dibidangnya, dalam memberikan pembinaan atas kesehatan lansia di masyarakat, khususnya dalam melaksanakan penyuluhan, penggerakan masyarakat, membantu pelayanan serta pendampingan terhadap lansia dan keluarganya. Sehingga penting bagi kader untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, dalam melaksanakan perannya secara optimal," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo Jaelan mengatakan, bahwa kader kesehatan lansia ini memiliki peran sangat penting, yaitu sebagai ujung tombak kesehatan para lansia.
"Sejauh ini peran kader kesehatan lansia sudah cukup baik dalam melakukan penyuluhan kesehatan lansia, sehingga usia harapan hidup di Wonosobo berhasil kita tingkatkan menjadi 74 tahun di tahun 2023," jelas Jaelan.
Atas capaian itu, pihaknya berharap halbtersebut menjadi tolok ukur kinerja kader penyuluh untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam pendampingan.
"Ini merupakan capaian kita bersama dalam menangani dan mengendalikan berbagai macam penyakit pada lansia. Kedepan tugas kader tidak hanya berorientasi pada pelayanan tapi juga melakukan pengolahan data dari tingkat paling bawah terkait rekam jejak kesehatan para lansia sehingga akan terdeteksi seperti apa dan bagaimana penangannanya sehingga warga lansia tetap sehat serta mendapatkan pelayanan dengan optimal," tutupnya.
- Wabup Purbalingga Dorong Dana Desa Prioritaskan Program 'Alus Dalane Kepenak Ngodene'
- Wabup Purworejo Apresiasi Kebersamaan dan Kekeluargaan para Seniman
- Jelang Lebaran, Kapolres Grobogan Ajak Anak Yatim dan Lansia Belanja