Wakil Ketua Umum PSI Tanggapi Kabar Bergabungnya Anak Presiden Jokowi

Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep (kiri), Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Caleg DPR RI Dapil Jateng 1, Andy Budiman.  Dok
Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep (kiri), Wakil Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Caleg DPR RI Dapil Jateng 1, Andy Budiman. Dok

Santer terdengar kabar putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep masuk ke salah satu partai politik (parpol) yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI).


Kabar tersebut direspon oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) PSI, Andy Budiman. Pasalnya beruta tersebut sudah cukup viral dan ramai diperbincangkan netizen. Terdapat video

wajah siluet mirip Kaesang terpampang pada postingan reels instagram @psi_id.

Dalam reels tersebut, siluet mirip Kaesang menjadi bumper video berjudul "Namaku Mawar". Bahkan dalam video itu terdapat monolog yang suaranya sangat mirip dengan Kaesang. 

Andy berkomentar cukup simpel hanya meminta doa agar anak-anak muda Indonesia berani terjun ke politik.

"Mohon doa, semoga hal-hal haik terjadi. Indonesia butuh lebih banyak anak-anak muda hebat untuk terjun ke politik," kata Andy, Jumat (22/9).

Pria yang juga menjadi calon anggota legislatif RI Daerah Pemilihan Jawa Tengah 1 (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, dan Kendal) tersebut mengatakan bahwa masa depan Indonesia sangat bergantung pada para pemuda yang menjadi populasi terbesar hingga tahun 2045 mendatang. 

Sehingga, lanjutnya, anak-anak muda kreatif dan hebat seperti Kaesang harus dilibatkan. 

"Politik itu arena merebut masa depan. Anak muda harus terlibat," tuturnya.

Sebelumnya Kaesang memang sudah pernah diisukan akan menjadi kader PSI. Namun, PDIP mengatakan ada aturan 'satu keluarga satu partai'. Terkait isu tersebut, Ketua DPP PDIP Puan Maharani akan bertanya langsung kepada Kaesang. 

Sementara itu, kakak sulung Kaesang, Gibran Rakabuming Raka buka suara soal video mirip adiknya. Menurut Wali Kota Solo itu, video tersebut hanya bisa dijelaskan oleh PSI sebagai pemilik akun.

"Itu kan urusannya PSI, ya tanya PSI. Saya kan dari PDI Perjuangan," terang Gibran.