Wali Kota Salatiga : Veteran Merupakan Penunjuk Arah Pemuda Berjalan Selaras Koridor Kebangsaan

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, Veteran merupakan penunjuk arah agar para pemuda dapat berjalan selaras dengan koridor kebangsaan, sebagaimana yang pernah diucapkan Bung Hatta.


Sehingga keberadaan veteran saat ini sangat dibutuhkan perannya untuk menjadi suri teladan bagi generasi muda.

"Yakni dengan selalu memegang teguh nilai-nilai luhur bangsa sebagai senjata, guna menghadapi apapun tantangan dan dinamika yang akan dihadapi kedepan," kata Wali Kota Salatiga, Yuliyanto SE,MM ditengah sarasehan bagi Veteran, di Ruang Kaloka Gedung Setda Salatiga, Kamis (28/10).

Disampaikannya, masing-masing generasi memiliki peran dan kontribusinya masing-masing. Dimana ketika keduanya bersinergi, akan menciptakan kekuatan yang luar biasa.

Dan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ia berharap para Veteran berkenan untuk merangkul para generasi muda, supaya dapat melanjutkan perjuangan para Veteran di era sekarang ini

"Biarlah pengalaman masa lalu kita menjadi tonggak petunjuk, dan bukan tonggak yang membelenggu kita. Kami semua siap dibimbing, kami semua siap diarahkan. Saya selaku Wali Kota, siap menerima masukan apapun dari Bapak Ibu, selama hal tersebut baik dan bermanfaat bagi pembangunan serta kesejahteraan masyarakat Kota Salatiga," tutur Yuliyanto.

Berbicara mengenai nilai-nilai kepahlawanan, lanjut Yuliyanto, di masa kini pahlawan tidak lagi harus bersenjatakan bambu runcing, tetapi lebih kepada bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa dalam menghadapi tantangan yang semakin hari semakin dinamis.

Salah satu contoh adalah masa Pandemi COVID-19 yang tidak hanya menjadi permasalahan di bidang kesehatan, tetapi juga menjadi masalah global, baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.

Dimana dalam menghadapi pandemi ini, diperlukan penerapan nilai-nilai luhur bangsa, sebagaimana terkandung dalam 4 pilar kebangsaan.

Dan sebagai kota tertua di Indonesia, Yuliyanto menyinggung bagaimana Salatiga sangat terkait erat dengan catatan sejarah perjuangan kemerdekaan RI.

"Salah satunya adalah saat terjadinya Perang Kuning atau Geger Pacinan, Salatiga menjadi tempat penandatanganan Perjanjian Giyanti, yang menandai berakhirnya Kerajaan Mataram," imbuhnya.

Selain menjadi saksi sejarah, disebutkannya, Kota Salatiga juga memiliki pahlawan nasional dari tiga matra, yakni TNI Angkatan Laut (Yos Sudarso), TNI Angkatan Udara (LMU Adi Sucipto) dan Angkatan Darat (Brigjen Soediarto).

"Serta para veteran yang jasanya dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan tak bisa diabaikan," imbuhnya.