Rahajeng Kenang Sosok Sederhana Tjahjo Kumolo Lewat Haul Pertama Almarhum

Memperingati wafatnya mantan Menteri Dalam Negeri dan Menteri PAN RB, Tjahjo Kumolo, keluarga besar almarhum mengadakan pengajian atau haul pertama di kediamannya di Kota Semarang.


Acara pengajian dihadiri para kader PDI Perjuangan seperti anggota DPRD Jawa Tengah Sucipto, istri Kepala LKPP Krisseptiana Hendrar Prihadi, anggota DPRD Kota Semarang dari PDI Perjuangan, dan kader senior PDI Perjuangan di Kota Semarang.

Putri sulung almarhum Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari mengatakan jika sebenarnya almarhum ayahnya lahir di Solo, namun tumbuh besar dan kuliah di Kota Semarang, sehingga bisa dikatakan sebagai orang Semarang.

"Haul yang pertama di buat di Semarang karena selama ini tinggal di Semarang dan saudara banyak di Semarang. Kami dari keluarga inti almarhum ingin meluangkan waktu cukup agar bisa meluangkan waktu agar bisa bersilaturahmi dengan keluarga di sini," kata Rahajeng usai acara pengajian, Sabtu (1/7) malam.

Pengajian tersebut diadakan sekaligus menjadi ajang silaturahmi dengan sahabat dan kawan almarhum semasa hidup.

"Anggota-anggota DPRD memang sudah temen lama almarhum ya. Cuma karena saya sekarang di sini, temen lama bapak jadi temen baru saya. Apa salahnya sekaligus bersilaturahmi sama mereka," ungkapnya.

Ia selalu mengingat apa yang telah diajarkan ayahnya semasa hidup, yakni kesederhanaan dan tidak pernah meremehkan siapapun. Hal tersebut selalu tertanam hingga kapanpun.

"Paling utama itu kesederhanaan, itu nomor satu. Bapak itu sederhana, enggak banyak omong. Dari bapak, saya juga belajar bagaimana mengontrol emosi. Seberat apapun masalah, pikiran, jangan sampai keluarga tahu," bebernya.

Tak hanya itu, Rahajeng juga mengenang ayahnya sebagai sosok negarawan karena apa yang dipikirkan sepanjang hidupnya adalah untuk negara, dan ingin meneruskan perjuangan almarhum dengan maju sebagai legislator lewat partai yang sama.

"Dari temen-temen almarhum, menurut mereka, bapak itu lebih dari seorang politisi. Negawaran yang sepanjang hidup dipikirkan untuk negaranya. Bahkan, keinginan terakhir almarhum akhirnya terwujud, ingin meninggal dalam masa tugas," tandasnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Supriyadi mengenang almarhum Tjahjo Kumolo sebagai tokoh nasional dan pejuang partai yang benar-benar bisa menciptakan banyak kader militan.

"Termasuk saya ini, mentornya juga beliau. Sampai dengan saat ini, kami mengenang beliau sangat luar biasa, sebagai kader ideologis dan ide-idenya juga sangat cemerlang," ucapnya.

Selain itu, pria yang juga mantan Ketua DPRD Kota Semarang ini juga mengenal Tjahjo sebagai sosok yang baik dan ramah terhadap siapapun tamu yang berkunjung.

"Ketika ada tamu dari mana, siapapun, selalu 'welcome'. Selalu memberikan solusi yang terbaik untuk kawan, sahabat, dan tamu-tamunya. Itu yang tertanam pada saya sebagai kader," ungkapnya.