Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko memastikan akan mendorong kenaikan tunjangan kinerja (renumerasi) dan Uang Lauk Pauk (ULP) bagi prajurit TNI. Ia menyampaikan ini, saat bertemu prajurit TNI AD di Kesatrian Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti, Kodam XIV/Hasanuddin, Makassar, Kamis (1/6).
- Moeldoko Minta Stigma Kurang Baik UT Harus Diluruskan
- Peserta Sekolah Staf Presiden Dibekali Wawasan Mitigasi Bencana
- Kabupaten Poso Pasca Konflik, Moeldoko: Hapuskan Stigma Poso Tidak Aman
Baca Juga
Pada pertemuan tersebut, Moeldoko yang didampingi Deputi II KSP Abtenego Tarigan dan Tenaga Ahli Utama KSP Brigjen TNI (Purn.) dr. Noch Tiranduk Mallisa, menerima laporan terkait kesejahteraan prajurit TNI.
Diakui, sejak 1 Januari 2018 masih belum ada kenaikan tunjungan kinerja (renumerasi) dan Uang Lauk Pauk (ULP). Padahal saat ini harga-harga kebutuhan pokok naik.
Dari laporan yang disampaikan, saat ini kesejahteraan tunjangan kinerja prajurit TNI sebesar 75 persen. Prajurit dengan pangkat terendah mendapat tunjangan kinerja sebesar Rp 2.089.000, dengan gaji sebesar Rp 1.680.000. Sedangkan ULP yang diterima Rp 60.000 per hari.
Menanggapi hal ini, Moeldoko menegaskan, Presiden Joko Widodo memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.
"Mengapa? Karena negara betul betul memerlukan kalian untuk menjaga keutuhan NKRI," tegas Moeldoko.
"Saya akan dorong ke kementerian dan lembaga termasuk ke Presiden," tandasnya.
Pada arahannya, Moeldoko mewanti-wanti agar prajurit tetap netral pada pemilu 2024 dan mampu menjaga demokrasi dengan baik.. Ia mengakui, ruang TNI tidak luas dalam menjaga demokrasi. Sebab, di sisi lain anggota TNI juga berkewajiban menjaga stabilitas.
"Kita harus bisa menyeimbangkan stabilitas dan demokrasi untuk bisa tetap tumbuh dengan baik. Jadi siapkan diri kalian untuk menjalankan tugas sebaik-baiknya," kata Panglima TNI 2013-2015 ini.
Sebagai informasi, Kesatrian Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti, Kodam XIV/Hasanuddin, Makassar, merupakan tempat pertama kali Moeldoko ditugaskan setelah lulus dari Akademi Militer pada 1981. Di markas pasukan elit infanteri raider TNI AD itu, Moeldoko memulai kepangkatan dari Letnan Dua hingga Kapten.
"Di sini saya banyak belajar dari komandan-komandan saya tentang kepemimpinan. Di sini juga saya menggambar garis hidup saya," kenangnya.
Pada kunjungannya, Moeldoko menyempatkan diri menengok rumah dinas yang dulu ditinggalinya. "Kayu kusennya kayaknya masih sama," kata Moeldoko sambil tertawa.
- Tak Terima Dituding Jadi Beking, Moeldoko Adukan Pemberitaan Tempo Terkait Wuling ke Dewan Pers
- Moeldoko : KSP Siap Kawal Kelancaran Proyek Gas Jambaran Tiung Biru Pertamina EP Cepu
- Moeldoko Minta Stigma Kurang Baik UT Harus Diluruskan