Wali Kota Semarang Persilakan Warga Buka Keran Komunikasi Terkait Perdebatan Sekolah Lima Hari

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyikapi perdebatan sekolah lima hari dengan mempersilakan masyarakat untuk berkomunikasi dengan mereka yang tidak menyetujui adanya kebijakan tersebut.


"Kenapa jadi perbedatan bahkan mau demo, kalau mau buat lima hari monggo ataupun enam hari juga monggo," kata Hendi, Senin (25/7).

Ia mengatakan, melalui sekolah formal maupun non formal yang terpenting adalah para siswa bisa belajar dan mendapat ilmu pengetahuan, memiliki budi pekerti dan akhlak. Menurutnya, baik sekolah lima hari maupun enam hari tidak perlu dipermasalahkan.

"Tugas kita selain membangun, tapi kuga mempersiapkan generasi penerus. Tinggal diskusi saja, mana yang bisa lima hari sekolah dan mana yang tidak," ungkapnya.

Ke depan, para orang tua murid memang menginginkan agar sekolah tetap dilaksanakan selama enam hari maka Hendi siap untuk mengubah surat edaran yang telah dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan.

"Nanti bisa diubah, intinya diskusikan saja," tandasnya.