Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIB Salatiga menggelar doa bersama sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Kamis (09/09).
- MUI Jateng Imbau Masyarakat Laksanakan Salat Idul Adha Di Rumah
- Satu Lagi, Napiter Nusakambangan Ikrar Setia ke NKRI
- Kapolri Gandeng PUI Salurkan 15 Ribu Paket Sembako, Titip Pesan Jaga Persatuan
Baca Juga
Dengan kepercayaan masing-masing, WBP khusus memanjatkan doa dengan keyakinan yang dipeluk.
"Bukan persoalan jarak dan seseorang yang sedang bermasalah dengan hukumnya, tetapi sebagai makhluk Tuhan kami ikut terpukul dan berduka rekan-rekan kami korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang," kata Rangga, seorang WBP terjerat kasus psikotropika dengan wajah bertato, ambil bagian dalam doa bersama.
Rangga dan ratusan WBP Rutan Salatiga mengungkapkan kegiatan ini sebagai wujud simpati sesama sesama warga binaan dan tentu saja sebagai warga negara.
"Kita tidak bisa membantu secara material, tetapi dengan doa ini kami harapkan korban diterima disisi Tuhan maupun keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menjalani cobaan," paparnya.
Rangga dan teman-teman juga berdoa agar kejadian di Lapas Tanggerang tidak terjadi di Rutan Salatiga maupun Lapas.
Sementara, Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano mengatakan doa bersama warga binaan sebagai bentuk empati dan simpati korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.
"Dengan doa bersama ini kami mengajarkan untuk saling berempati dan menjalin persatuan dan kesatuan umat agar saling mendoakan dan menguatkan satu sama lain," ungkap Andi Lesmono.
Ia mengajak penghuni Rutan baik pegawai, staf serta WBP harus bisa menghormati dan saling mendoakan untuk keselamatan seluruh bangsa Indonesia ini.
"Terkhusus kegiatan ini juga bagi teman-teman yang sedang dirundung duka di Lapas Tangerang," imbuhnya.
- Karutan Salatiga Audiensi Bersama Pj Walikota, Pemkot Siap Beri Dukungan
- Karutan Salatiga Baru Diminta Raih Predikat WBK
- Program Jumat Kliwon, Napi Rutan Salatiga Kirim Doa untuk Keluarga