Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro, Annida Salsabillah, menggelar sosialisasi bertajuk “Edukasi Pentingnya Literasi Digital Guna Mencegah Penyebaran Berita Palsu” pada hari Kamis, 26 Januari 2023 di salah satu kediaman warga RT 6 RW 3.
- Lima Siswa SMA Negeri 3 Kota Semarang Raih Lima Medali Di OSN 2018
- Kadinparta Demak Dukung Kebijakan Outing Class
- Binus Terapkan Kurikulum Revolusi Industri 4.0, Mahasiswa Bisa Lulus 2,5 Tahun
Baca Juga
Annida mengatakan, di zaman yang semakin canggih ini, semua masyarakat dapat mengakses semua informasi dengan sangat mudah, informasi mengenai berita palsu atau hoaks masih sangat masif penyebarannya. Masyarakat masih enggan untuk mencari tahu akan kebenaran dari suatu informasi yang mereka dapat. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh belum meleknya masyarakat terhadap pentingnya literasi digital.
Kegiatan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu berita palsu, ciri-ciri berita palsu, dampak dari berita palsu yang kemudian dilanjut dengan pengertian literasi digital dan pentingnya literasi digital dalam mencegah penyebaran berita palsu.
"Minat literasi masyarakat Cimohong sangat rendah, terlebih ibu-ibu dan bapak-bapak,” ungkap Kepala Desa Cimohong Agus Gunawan.
"Penyebaran berita hoaks di sini juga masih sering terjadi. Beberapa hari lalu, tetangga sekitar sini ada yang tertipu dengan berita penculikan anak yang mengatasnamakan anaknya. Sudah panik dan menangis juga mengirimkan uang, ternyata anaknya baik-baik aja,” ujar Nelly, seorang warga.
Mahasiswa KKN menyerukan pentingnya literasi digital dan juga memberikan tips-tips untuk mengecek fakta dari suatu berita yang telah diterima.
“Jangan mudah percaya jika menerima pesan atau informasi yang mencurigkan, yang mengandung provokasi, kriminal, atau SARA. Tidak boleh ditelan mentah-mentah, kita sebagai masyarakat yang baik harus lebih kritis untuk memilah dan menerima informasi. Lebih baik mengecek faktanya terlebih dahulu menggunakan beberapa fasilitas yang telah disediakan di internet, seperti news.google.com, snopes.com, dan Google Fact Check Explorer. Adapun situs buatan anak negeri, yakni www.cekfakta.com,”papar Annida.
- PTM Dihentikan Sementara karena Muncul Kasus Baru
- Saka Tirta Dharma PDAM Giatkan Pramuka Kwarran Batang
- UMS Terima 72 Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3