Wawali Solo : Pasar Tradisional Jangan Hilang Gaungnya

Wakil Walikota Solo Achmad Purnomo meminta kepada masyarakat, termasuk organisasi seperti Kadin ikut berbelanja di pasar tradisional.


Hal ini berperan serta menghidupkan perekonomian di pasar tradisional yang ada di Kota Solo.

"Jangan sampai tradisional hilang gaung dan kalah dengan pasar modern," paparnya, Rabu (5/2).

Dirinya sangat berharap agar pasar tradisional semakin eksis dan para pedangang menjunjung slogan pasar RERAJUT ATI (REsik, Ramah, JUjur, Tertib, Aman dan SimpaTI). Slogan ini menjadi semangat dalam memelihara dan merawat pasar.  

"Jangan hanya sebatas slogan saja, tapi harus dijalankan agar pasar tradisional tumbuh dan berkembang dan menjadi pusat ekonomi di Kota Surakarta," pesannya.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi menyampaikan trend pembelian di pasar tradisional mulai menurun. Bertepatan dengan kegiatan tahunan Solo Great Sale diharapkan perputaran ekonomi di pasar tradisional bisa kembali bergairah.

"Sehingga perputaran ekonomi di pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern," jelasnya Rabu (5/2).

Untuk mendukung pelaksanaan Solo Great Sale tahun 2020  ini melibatkan 14 ribu pedagang dari 44 Pasar Tradisional di Kota Surakarta. Ada kompetisi untuk pasar tradisional non tunai dengan tiga kategori. Diantaranya pengelolaan pasar tradisional terbaik, penjualan nontunai terbanyak, pengelolaan dan e restribusi terbaik.  

"Pengumuman akan dilakukan bersamaan dengan penutupan SGS 2020 oleh Bank Indonesia," pungkasnya.