WHO Mulai Pelajari Teori Kebocoran Covid-19 dari Lab Wuhan

Sejumlah pakar di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan telah mendorong dilakukannya penyelidikan lebih mendalam terkait kemungkinan kebocoran virus corona dari laboratorium Wuhan di China.


Hal itu terungkap lewat sebuah laporan yang dirilis pada Kamis (9/6), seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. 

Di dalamnya disebutkan kelompok pakar WHO menekankan "data penting" terkait asal-usul pandemi Covid-19 masih belum ditemukan.

"(WHO) akan tetap terbuka untuk setiap dan semua bukti ilmiah yang tersedia di masa depan untuk memungkinkan pengujian komprehensif dari semua hipotesis yang masuk akal," kata WHO, seperti dikutip PTI.

Menurut WHO, biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengidentifikasi sumber penyakit pada hewan. Bahkan membutuhkan lebih dari satu dekade bagi para ilmuwan untuk menentukan spesies kelelawar yang merupakan reservoir alami untuk SARS, kerabat Covid-19.

Kelompok pakar WHO juga mencatat beberapa wabah di masa lalu disebabkan oleh kecelakaan laboratorium. Sehingga teori ini tidak dapat diabaikan meski sangat dipolitisasi.

Salah satu ketua kelompok pakar WHO yang beranggotakan 27 orang, Jean-Claude Manuguerra mengakui beberapa ilmuwan mungkin "alergi" terhadap gagasan untuk menyelidiki teori kebocoran di laboratorium. Kendati begitu, mereka cukup berpikiran terbuka untuk memeriksanya.

Kelompok pakar WHO mengatakan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengirim dua surat kepada pejabat senior pemerintah China pada Februari untuk meminta informasi, termasuk perincian tentang kasus Covid-19 manusia paling awal di kota Wuhan.

Para ahli mengatakan tidak ada penelitian yang diberikan oleh China kepada WHO terkaitkemungkinan COVID-19 akibat kebocoran laboratorium. Sehingga pemahaman mereka tentang bagaimana virus corona muncul dibatasi oleh beberapa faktor, termasuk tidak semua penelitian yang dipresentasikan oleh para ilmuwan China telah dipublikasikan.

Pada tahun lalu, WHO menyimpulkan bahwa sangat tidak mungkin Covid-19 telah menyebar dari laboratorium. Banyak pihak menyebut WHO memiliki kecenderungan pada China.