Kim Jong-un Pemimpin yang Cinta Pada Anak-Anak

Kim Jong-un dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat mencintai anak-anak.


Sebagai contoh, pada suatu hari di bulan Februari 2014, Kim Jong-un pernah mengunjungi Panti Asuhan dan Rumah Bayi Pyongyang yang sudah tua tanpa pemberitahuan sebelumnya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Di sana ia merangkul anak-anak yang mendekat pada Kim Jong-un. Beberapa di antara mereka bahkan memanggil Kim Jong-un "Ayah". Kim Jong-un membalas dengan sangat lembut dengan pertanyaan "Berapa umurmu?", "Apakah kamu baik-baik saja?".

Ia lalu memastikan bahwa kebutuhan anak-anak tersebut tercukupi. Ia juga menekankan bahwa anak-anak tanpa orang tua juga merupakan penerus revolusi serta pilar masa depan Korea Utara.

Ia melihat bahwa bangunan panti asuhan itu sudah lama berdiri dan anak-anak membutuhkan tepat baru yang lebih layak.

Kemudian pada tahun yang sama, menyambut Hari Anak Internasional tanggal 1 Juni, Kim Jong-un kembali mengunjungi Panti Asuhan Pyongyang itu lagi. Kali ini ia datang dengan pengumuman bahwa ia telah membuat lokasi panti asuhan baru yang lebih layak bagi anak-anak.

"Ketika tawa anak-anak berdering keras, seluruh negeri menjadi cerah. Sekarang Partai Buruh Korea memiliki panti asuhan modern dan rumah bayi yang dibangun di tepi sungai Taedong. Anak-anak ini akan merayakan 1 Juni berikutnya, Hari Anak Internasional, di panti asuhan yang baru dibangun," kata Kim Jong-un, mengumumkan panti asuhan baru.

Kemudian pada hari pertama di tahun 2015, ia mengunjungi panti asuhan itu lagi untuk mengucapkan selamat tahun baru kepada anak-anak. Hari itu dia mengatakan bahwa ia telah berjanji untuk datang ke sana pada Hari Tahun Baru. Kim Jong-un juga mengaku puas dengan pembangunan bangunan baru panti asuhan itu.

"Bangunan yang indah dan indah seperti itu akan sulit ditemukan di tempat lain di dunia. Anak-anak tanpa orang tua akan tumbuh dengan cerah dan ceria, memanggil Partai dan tanah air ayah dan ibu mereka, untuk menjadi pilar negara yang dapat dipercaya. Memikirkannya saja membuat saya mengeraskan tekad untuk berkeringat lebih banyak dan tidak menyisihkan apa pun demi generasi mendatang," kata Kim Jong-un pada saat itu.