Wisata Lesu, Sanggar Greget Gandeng ISI Surakarta Gelar Workshop

Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, membuat banyak destinasi wisata lesu. Hal itu, membuat Sanggar Greget Semarang berniat untuk memberikan semangat agar pengelola destinasi wisata terus bertahan.


Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, membuat banyak destinasi wisata lesu. Hal itu, membuat Sanggar Greget Semarang berniat untuk memberikan semangat agar pengelola destinasi wisata terus bertahan.

Pengasuh Sanggar Greget Semarang, Yoyok Bambang Priyambodo, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Umbul Tlatar, Boyolali menggelar workshop pertunjukkan tari.

"Kami gelar workshop tari dan membuat tarian, sebagai pemantik atraksi budaya di masa pandemi ini. Kami harap nantinya bisa bermanfaat," kata Yoyok, Minggu (4/4).

Dalam workshop pertunjukkan tari tersebut, Sanggar Greget mengundang akademisi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta sebagai pemateri workshop.

"Kami mengundang akademisi ISI Surakarta. Ada ibu Darmasti S.Kar, M.Hum dan Dewi Kristiyani S.Kar, M.Sn. Beliau berdua memberikan materi mengenai tata rias, gerak, dan lainnya. Sementara Sanggar Greget sendiri memberikan materi pengenalan budaya pesisiran," paparnya.

Yoyok menjelaskan, workshop tersebut menjadi dokumentasi Sanggar Greget Semarang. Rencananya pihaknya akan menggelar pertunjukkan virtual usai workshop tersebut.

"Kami berencana menggelar pertunjukkan virtual nanti saat ulang tahun Sanggar Greget," tambahnya.

Sementara itu, pengelola Umbul Tlatar, Nugroho Widi Asmadi, mengungkap di masa pandemi, panggung pertunjukkan miliknya memang tidak digunakan.

Oleh karenanya, workshop tersebut merupakan salah satu upaya menarik untuk mengisi kekosongan. Selain itu juga nanti hasilnya dapat digunakan sebagai atraksi budaya.

"Kami ucapkan terima kasih dengan adanya workshop ini. Kami ada panggung dan water screen yang menarik. Dan kami undang pelaku kesenian bisa menggelar atraksi wisata di sini," tambahnya.