Wonogiri Hanya Surplus Padi dan Jagung

Ketersediaan sembilan bahan kebutuhan pokok di Wonogiri tercatat minus memasuki bulan Ramadan.


Di Wonogiri yang surplus hanya beras dan jagung. Untuk beras, surplus 90.915 ton dan jagung 226.766 ton.

Sedangkan komoditas lainnya, jumlah produksi tidak sebanding dengan kebutuhan warga," kata Safuan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Wonogiri, Rabu (22/4).

Dijelaskan, untuk padi, Wonogiri berhasil memproduksi 251.264 ton, kebutuhannya hanya 50.264 ton sehingga surplus 90.915 ton.

Produksi jagung 255.354 ton dan kebutuhan hanya 491 ton, jadi surplus 226.766.

Komuditas lainnya, seperti kedelai jumlah produkasi hanya 2.243 ton kebutuhannya mencapai 5.348 ton (minus 3.225 ton). Di musim ini ada delapan komuditas yang tidak berproduksi di Wonogiri. Meliputi kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, gula, bawang merah, cabe rawit dan cabe merah, sehingga semuanya tercatat minus.

Untuk mencukupi kebutuhan, kita datangkan dari luar Wonogiri sehingga masyarakat tetap bisa mendapatkan barang-barang sesuai kebutuha. Bahkan ada campur tangan dari Dinas Pertanian Jawa Tengah, dimana barang yang surplus di suatu tempat, dijual ke daerah yang minus, sehingga terjadi pemerataan barang. Untuk biaya angkut difasilitasi oleh Dinas Pertanian Jawa Tengah," papar Safuan.

Sementara, berdasar hasil investigasi ke pasar Wonogiri kota, barang-barang kebutuhan pokok tidak semuanya mengalami kenaikan.

Harga turun meliputi cabe rawit yang sekarang menyentuh angka Rp 20.000/ kg. Sedangkan harga stabil harganya jagung (Rp4.800/ kg), daging sapi (Rp120.000/ kg), telur ras (Rp24.000/ kg), minyak goreng curah (Rp12.000/ kg).

Sedangkan yang mengalami kenaikan diantaranya harga beras kualitas sedang menjadi Rp10.500/ kg, daging ayam ras (Rp35.000), gula pasir curah (Rp19.000/ kg), cabe keriting (Rp34.000/ kg), bawang merah (Rp34.000/ kg), bawang putih (Rp38.000/ kg).