Setidaknya 11 orang pencari suaka tewas di laut dan 263 lainnya diselamatkan oleh penjaga pantai Libya di lepas pantai barat negara itu akhir pekan kemarin.
- Nikmati Seduhan Kopi Lokal Purbalingga di Amazing Coffee Corner AGF 2023
- Duta Wisata Terpilih Demak 2024 Langsung Kerja Promosi
- Mbak Ita Optimistis Kunjungan Wisata di Kota Semarang Meningkat Saat Akhir Tahun
Baca Juga
Juru bicara Angkatan Laut Libya, Jenderal Ayoub Kacem dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa penjaga pantai menemukan pencari suaka dalam dua operasi terpisah.
Dalam operasi pertama, penjaga pantai menemukan 11 mayat dan 83 orang yang selamat dari kota Sabratha. Sementara itu, di operasi kedua, 180 pencari suaka di dua perahu karet diselamatkan dekat kota Zliten.
Perjalanan berbahaya melintasi Laut Mediterania dengan rute dari Libya ke Italia adalah salah satu rute yang diambil oleh pencari suaka yang berusaha mencapai Eropa.
Selama tahun-tahun sebelumnya, penjaga pantai Libya telah dibiayai, diperlengkapi dan dilatih oleh orang Eropa untuk menghentikan arus imigrasi ke Eropa dengan memotong kapal migran sebelum mereka dapat mencapai kapal internasional.
Ratusan ribu pencari suaka telah menyeberang ke Eropa meskipun bahaya dan kesulitannya, banyak yang tewas di laut, beberapa telah menjadi mangsa para pedagang budak di Libya dan sebuah faksi telah kembali ke negara asal mereka.
Eritrea, Tunisia, dan Pakistan membentuk tiga kelompok terbesar yang mencoba pelayaran berbahaya melintasi Mediterania ke Italia dari Afrika Utara.
- Diikuti 225 Siswa dan Puluhan Kendaraan Hias, Semarang Merdeka Flower Festival 2024, Meriah
- Festival Muria Jazz Kudus Hadirkan Nuansa Unik dan Menarik View Pegunungan
- Kunjungan Wisman Selama 2017 Naik 21,84 Persen