152 pengusaha meramaikan gelaran "UMKM Gayeng 2022" yang digelar di Semarang mulai 19 hingga 24 April 2022.
- Delapan Ton Beras Digelontorkan Melalui Kios Pandawa Kita di Semarang
- BI dan Perbankan di Jateng Sumbangkan Darah di Hari Pahlawan
- BI Berharap Inflasi Jateng Bulan September Tetap Terkendali
Baca Juga
“Tercatat sebanyak 1171 UMKM mendaftar dalam agenda tahun ini dan sebanyak 152 UMKM berhasil lolos kurasi berasal dari enam karisidenan meliputi eks keresidenan Banyumas, Kedu, Pati, Pekalongan, Semarang, dan Surakarta,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, di Semarang, Rabu (20/4).
Dia melanjutkan, upaya pengembangan dimulai dari sisi kapabilitas UMKM seperti pelatihan, fasilitasi dan kurasi. Kemudian, dilanjutkan dengan fasilitasi pemasaran seperti pameran, serta diakhiri dengan proses business matching.
Sedangkan, jadwal pameran di Semarang akan dilaksanakan pada 19-24 April 2022 di Atrium Mall Paragon Semarang. Pameran juga berlangsung di Suntec City Mall Singapura mulai 18 Maret–1 Mei 2022.
UMKM Gayeng tercatat semakin naik kelas dan mendunia. Terbukti pameran UMKM Jateng juga dihelat di Antwerp Belgia pada 15 April–14 Juli 2022 di Borgerhub.
“Seluruh produk UMKM yang dikirim ke Singapura dan Belgia tidak hanya diberikan ruang pamer saja, namun juga mengikuti serangkaian program publikasi seperti community engagement dan difasilitasi untuk melakukan business matching dengan pembeli potensial di negara setempat,” terang dia.
Bank Indonesia, lanjut Rahmat, diharapkan dapat berkontribusi dalam mendorong optimisme pelaku usaha UMKM, khususnya di Jawa Tengah.
“Selain itu, juga diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah serta mendorong kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap produk-produk Indonesia,” kata dia.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menyampaikan, momentum digitalisasi harus dapat dimanfaatkan UMKM untuk dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga pasar global.
“Media sosial dan platform digital global dapat menjadi sarana bagi UMKM, terutama yang berorientasi ekspor, untuk mengembangkan pasar. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia dalam upaya mendorong kinerja ekspor untuk mengurangi risiko pelebaran defisit transaksi berjalan,” kata dia.
Bank Indonesia, lanjut Destry Damayanti, berupaya mendorong UMKM untuk berkontribusi pada peningkatan ekspor barang dan jasa, melalui program pengembangan UMKM berorientasi ekspor.
- Delapan Ton Beras Digelontorkan Melalui Kios Pandawa Kita di Semarang
- BI dan Perbankan di Jateng Sumbangkan Darah di Hari Pahlawan
- BI Berharap Inflasi Jateng Bulan September Tetap Terkendali