Otoritas Nepal mulai melakukan proses pemulangan jenazah korban kecelakaan pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Pokhara pada Minggu (15/1).
- Presiden Rusia Vladimir Putin Tepis Tudingan Peristiwa Bucha
- Bintang Hollywood Evangeline Lilly Terancam Dipecat Marvel Studios karena Menentang Wajib Vaksin
- Aktor Inggris Benedict Cumberbatch Siap Tampung Pengungsi Ukraina
Baca Juga
Sedikitnya 22 jenazah yang telah teridentifikasi sudah dipulangkan kembali kepada keluarga masing-masing. Sementara 49 jenazah lain masih diproses untuk dibawa ke ibukota Kathmandu pada Rabu (18/1), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Meski begitu, tim penyelamat masih bekerja untuk mencari sisa-sisa tubuh yang tertinggal dari korban, serta membersihkan puing-puing pesawat yang berserakan. "Kami mengevakuasi satu jenazah tadi malam. Tapi itu menjadi tiga bagian. Kami tidak yakin apakah itu tiga mayat atau satu mayat. Itu akan dikonfirmasi hanya setelah tes DNA (dilakukan)," kata jurubicara kepolisian, AK Chetri, seperti dimuat WIO News.
Hingga Selasa pagi (17/1), 70 jenazah telah ditemukan, sementara dua lainnya masih hilang. Operasi pencarian akan diperluas ke area dua hingga tiga kilometer dari lokasi kejadian, dengan mengerahkan drone untuk menyusuri tempat-tempat yang tidak bisa digapai oleh tim penyelamar.
Kecelakaan nahas menimpa pesawat ATR 72 milik Yeti Airlines yang membawa 68 penumpang dan empat awak. Pesawat jatuh sebelum mendarat di Bandara Pokhara.
Insiden yang terjadi pada pesawat Yeti Airlines itu merupakan sejarah kecelakaan penerbangan terburuk yang menimpa Nepal dalam tiga dekade.
- Pendukung Mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma Marah, Korban Kerusuhan Tewas Terus Bertambah
- Harapan Xi Jinping pada Kanselir Jerman Olaf Scholz Baru
- Satu Tewas Dalam Insiden Penembakan di Sydney