2,5 Persen Kuota CPNS Semarang Dialokasikan Untuk Penyandang Disabilitas

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyebut ada sekitar 5.700 disabilitas di Kota Semarang yang sudah bisa berdikari dalam hal peningkatan sosial ekonomi.


Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyebut ada sekitar 5.700 disabilitas di Kota Semarang yang sudah bisa berdikari dalam hal peningkatan sosial ekonomi.

Meski demikian, lanjut Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan sosial untuk para kaum difabel di Semarang.

Menurutnya, semua warga Semarang sama, yakni memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan porsinya masing-masing, begitupun untuk masyarakat difabel.

"Ada 5700 kawan-kawan disabilitas yang ada di kota Semarang yang sudah bisa berkembang, mungkin di luar angka itu masih banyak, tapi saya rasa ini adalah contoh baik yang bisa ditiru oleh kelompok disabilitas yang lainnya agar bisa berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing," jelas Hendi, Rabu (2/6).

Hendi mengatakan, sepanjang ada kemampuan dan kemauan maka akan ada jalan untuk meraih puncak kesuksesan. Bahkan dirinya berharap pembangunan kota Semarang saat ini juga bisa turut dirasakan oleh kaum disabilitas.

Semua fasilitas umum di harapkan selalu bisa menjadi hal yang ramah difabel atau bisa diakses oleh mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

"Program pembangunan di kota semarang harus bisa dirasakan oleh kaum disabilitas, termasuk mendorong mereka bisa terlayani dengan baik dan bisa mendapatkan kemandirian terutama dalam sisi ekonomi melalui UMKM," tutur Hendi.

Bahkan dirinya akan mengalokasikan 2,5% posisi Aparatur Sipil Negara Kota Semarang untuk warga difabel yang memang sesuai dengan kriteria. Karena pihaknya sepakat, kaum disabilitas harus mendapat perlakukan yang sama, salah satunya di dalam pemerintahan kota Semarang.

"Nanti dalam rekrutmen CPNS kota Semarang dari total 1.000 rekrutmen, ada 2,5% kuota untuk disabilitas yang bisa jadi PNS," bebernya.

Hendi juga berpesan kepada kaum disabilitas yang ada di kota Semarang untuk tetap semangat dan bangkit meski masih dalam masa pandemi.

Bahkan, dirinya membuka pintu selebar-lebarnya untuk masukan dan keluhan bagi Pemerintah Kota Semarang menjadi lebih baik.

"Saat pandemi ini teman-teman disabilitas juga harus di sengkuyung, ajid kita harap mereka juga tetap semangat dengan kemandirian yang dimilikinya," pungkasnya.