Sebanyak 30 militan Taliban meninggal dunia ketika mengikuti sesi
pelatihan merakit bom di sebuah masjid di Afghanistan bagian utara.
- Bandara Kabul Kembali Beroperasi
- Gerombolan Perampok di Brasil Serang Sejumlah Bank
- "Kyoto Di Formosa" Menyambut Pameran Bunga Dunia
Baca Juga
Sebanyak 30 militan Taliban meninggal dunia ketika mengikuti sesi pelatihan merakit bom di sebuah masjid di Afghanistan bagian utara.
Di antara mereka yang meninggal, enam adalah pejuang asing, dilansir dari Kantor Berita RMOL.
Kementerian Pertahanan mengungkap, insiden tersebut terjadi pada Sabtu (13/2) pukul 9.15 pagi waktu setempat di desa Qitla, distrik Dawlat Abad, Provinsi Balkh.
"Akibat ledakan ranjau di sebuah masjid, 30 teroris Taliban, termasuk enam warga negara asing yang merupakan pembuat ranjau profesional, tewas," ujar kementerian, seperti dikutip Arab News.
"Insiden ini terjadi karena sejumlah anggota Taliban berkumpul untuk pelatihan membuat ranjau," tambah kementerian.
Jurubicara Kementerian Pertahanan, Fawad Aman mengatakan tidak ada gerilyawan yang berpartisipasi yang selamat dalam ledakan tersebut.
"Di masa lalu, musuh akan menderita seperti enam, delapan atau 10 orang saat menanam bom atau membuat ranjau, tapi ini pertama kalinya mereka menderita kerugian besar," jelasnya.
Taliban sendiri telah mengonfirmasi ledakan tersebut namun membantah adanya korban jiwa.
Jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan ledakan itu terjadi pada malam hari, bukan pagi hari di sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan amunisi.
"Kami sangat menolak laporan kematian, tidak ada satu korban pun," kata Mujahid.
Terkait dengan ledakan di masjid, Mujahid mengatakan pesawat musuh datang untuk membombardir.
**
- Bupati Purbalingga Salurkan Bantuan Korban Angin Ribut
- Pangkalan Militer Rahasia Dibangun di Pulau Terpencil Di India
- Xi Jinping Perintahkan Optimalkan Operasi Penyelamatan China Eastern Airlines