Sempat terjadi kekacauan dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA di Jawa Tengah.
- MBG di Wonogiri Terkendala Ompreng
- Menangkan Kompetisi Kemendibud Ristek, Mahasiswa UMK Diganjar Hibah Penguatan Ormawa
- UMUKA Karangnyar Jalin Kerjasama Dengan Istanbul Foundation for Science & Culture
Baca Juga
Kekacauan sistem diketahui dari adanya 39 calon siswa yang mendaftar ke SMAN 4 Semarang namun tiba-tiba nama mereka tercatat di SMAN 1 Purwantoro, Kabupaten Wonogiri.
Saat dikonfirmasi, peristiwa tersebut terjadi karena adanya faktor human error.
"Kesalahan itu terjadi karena beberapa jam terjadi human error saat ada perubahan jarak. Hari itu juga langsung dikembalikan ke sekolah pendaftar pertama," terang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat sidak di posko aduan PPDB di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Senin (8/7).
Kesalahan itu terjadi saat Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) kembali menghitung jarak sekolah. Memang, terang Ganjar, pada Jumat (28/6/2019) lalu, ada pembaruan informasi. Ada sejumlah sekolah yang jaraknya diubah berdasarkan realisasi.
"MKKS ngitungnya jarak berdasarkan jalur transportasi. Jadi kalau ada rumah yang mepet di belakang sekolahan, tapi ada tembok tinggi, kan lewatnya harus muter. Jadi yang dihitung jarak jalurnya, bukan ditarik lurus," paparnya.
Terkait ada siswa yang kebagian sekolah agak jauh dari rumah, Ganjar mengaku akan mendorong fasilitas bus sekolah. Setidaknya membuka jalur BRT Trans Jateng ke sekolah-sekolah.
"Ini menjadi masukan buat kami. Tadi ada orang tua yang khawatir kalau anaknya dapat sekolah jauh dari rumah. Nanti kami dorong agar BRT Trans Jateng. Agar siswa bisa pakai dengan biaya murah, dan aman," tegas dia.
Meski demikian, Ganjar tidak bisa memastikan peluang anak mereka masuk sekolah negeri karena tersingkir akibat sistem zonasi. Menurutnya sistem PPDB ini memang rumit.
Kata dia, Pemprov Jateng pun sudah mengupayakan agar proses PPDB Online berjalan lancar, namun tetap saja banyak komplain datang.
"Itu kan langsung dikembalikan ke asal. Kalau akhirnya tergeser pendaftar lain, itu sudah sistem," pungkasnya.
- Bupati Magelang Lantik 241 Kepala SDN dan 28 Kepala SMPN
- UMUKA Solo Gelar Kuliah Umum, Peluang Wirausaha Bagi Milenial
- Pemasaran Obat Tak Sesuai Label Mengantarkan Sari Wijayanti Raih Gelar Doktor Manajemen di UKSW