51 Warga Karangsari Kendal Jalani Tes Swab Susulan

Sebanyak 51 warga gang Cemara RT1 RW4 desa Karangsari Kecamatan Kendal Kota menjalani tes swab susulan yang dilakukan petugas Puskesmas Karangsari, Kamis (10/6).


Sebanyak 51 warga gang Cemara RT1 RW4 desa Karangsari Kecamatan Kendal Kota menjalani tes swab susulan yang dilakukan petugas Puskesmas Karangsari, Kamis (10/6).

Tes swab dilakukan menyusul 78 warga warga di wilayah tersebut terkonfirmasi Covid-19.
Sehingga hal itu juga membuat pemerintah kelurahan setempat juga memberlakukan lockdown selama 14 hari ke depan.

"Seharusnya ada 40 warga yang harus dites swab susulan hari ini, karena mereka sebelumnya tidak hadir saat dilakukan tes swab. Namun diluar ini ada tambahan 11 orang yang diikutkan tes swab di sini. Sehingga total yang ikut tes swab jadi 51 orang," kata Lurah Karangsari Gatot Tunggul Wulung, di sela-sela pelaksanaan tes swab.

Selain orang dewasa, tampak diantaranya yang juga ikut dites swab adalah anak-anak.

Gatot mejelaskan, bahwa dengan dilakukannya tes swab ini, maka total keseluruhan warga yang telah menjalani tes swab ada sebanyak 161 orang. Diantaranya pelaksanaan tes swab yang sebelumnya telah dilakukan kepada 110 orang.

"Total warga Karangsari yang sudah menjalani tes swab ada 161 orang, yang terdiri dari 150 warga gang Cemara RT1 RW4 dan yang 11 orang dari luar. Warga gang Cemara secara keseluruhan telah menjalani tes swab sampai hari ini," jelasnya.

Adapun kasus terpapar Covid-19 di RT 1, RW4 ini terjadi berawal dari dua orang warga yang diduga sakit ikut bersama warga lainnya takziah ke wilayah Kelurahan Jotang dalam satu rombongan menggunakan armada bus yang hanya berkapasitas 20 orang.

"Rombongan warga disini takziah naik dalam satu bus dan dua warga diantaranya sakit dan tidak menggunakan masker. Padahal kapasitas bus hanya cukup untuk 20 orang. Sehingga ada yang bawa tempat duduk sendiri sambil berdesak-desakan," ungkapnya.

Dari situ kemudian muncul klaster Takziah Covid-19 di gang Cemara RT1, RW4 desa Karangsari.

Kemudian warga melaporkan jika ada warga yang sakit dengan gejala demam, batuk dan pilek.

"Dari rombongan warga yang naik bus takziah ini muncul klaster Covid-19. Kami dapat laporan ada warga yang sakit dengan gejala demam, batuk dan ada yang pilek. Lalu kami tindaklanjuti dengan dilakukan tes swab," tambahnya.

Gatot menerangkan untuk kebutuhan makan bagi warga di RT 1 RW 4 yang dilockdown, Satgas PPKM Mikro Kelurahan Karangsari mendirikan dapur umum dan menyediakan 600 porsi setiap harinya.

"Satgas Covid 19 sudah mendirikan dapur umum dan setiap harinya akan menyediakan 600 porsi makanan untuk warga gang Cemara," ujarnya.

Saat dilakukan tes swab salah satu warga, Saroni, sempat menolak untuk dites swab dengan alasan hanya butuh obat untuk menyembuhkan sakit covid.

"Saya ngga butuh dites kayak gini. Yang saya butuhkan obatnya yang bisa sembuhkan sakit covid. Percuma dites kayak gini kalau ngga ada obatnya," kata warga gang Cemara, Saroni.

Melihat menolak dites, petugas kemudian memberikan penjelasan kepada Saroni dan akhirnya Saroni pun mempersilakan petugas untuk melakukan swab.

"Terlanjur sampai disini ya mau ngga mau akhirnya saya dites. Saya ngga nolak cuma minta obatnya, lagian sakit dan perih saat dites tadi," ujarnya.

Pemberlakuan lockdown satu wilayah RT ini dilakukan setelah diketahui hasil tes swab terdapat 78 warga positif Covid-19. Tertularnya puluhan warga tersebut diduga dari klaster rombongan takziah yang menggunakan satu mobil yang berdesakan.