77 Kelompok Tani Terima Alat Mesin Pertanian Dari Pemkab Magelang

Sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Magelang. Dari lahan olahan lebih dari 50 persen penduduk daerah ini mampu memberikan kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) secara signifikan.


"Pertanian merupakan salah satu sektor yang tetap bertumbuh positif dan menjadi tulang punggung dalam menggerakkan ekonomi saat pandemi melanda dunia," kata Sekda Kabupaten Magelang, Adi Waryanto, Rabu (11/01/2023).

Hal itu dia sampaikan usai menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada 77 kelompok tani di Pendopo drh Soepardi Setkab Magelang. 

Dia menyebut tiga hal yang merupakan tujuan pembangunan sektor pertanian. Yakni, pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor. 

Pemberian alsintan kepada petani atau kelompok tani sebagai salah satu sarana yang amat strategis untuk meningkatkan produktifitas komoditas pertanian. Serta meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mendukung peningkatan luas tambah tanam dan produksi pertanian.

Dengan kata lain, masih kata Adi, untuk mendukung pengembangan proses hasil panen. "Untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan para petani," ujarnya, didampingi Asisten Perkonomian dan Pembangunan, Iwan Sutiarso.

Kabupaten Magelang termasuk salah satu daerah penyangga pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Jawa Tengah dan Nasional. Untuk itu, Pemkab Magelang bersama stake holder terkait selalu mendorong agar ketersediaan pangan tercukupi bahkan surplus, berdaya saing dan menghasilkan nilai tambah.

Tetapi Adi pun mengakui, jumlah tenaga kerja di bidang pertanian semakin lama terus berkurang, sehingga mekanisasi pertanian menjadi alternatif terbaik agar ketahanan pangan dapat selalu terjaga sehingga mencapai kedaulatan pangan.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Romza Ernawan, pengadaan 77 alsintan tersebut dibiayai dengan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2022. Alsintan terbagai dalam tiga jenis, 53 unit Cultivator, 22 unit, alat angkut motor roda 3 dan dua unit alat angkut upland.

"Total DBHCHT kita tahun 2022 sekitar Rp 4 miliar di sektor pertanian," terang Romza Ernawan.

Selain Alsintan, DBHCHT juga untuk pengadaan pupuk dan uji multi lokasi untuk kualitas tembakau yang bekerja sama dengan fakultas pertanian UGM dan berhasil menemukan 13 varietas unggul lokal.