Camat Batang Siti Ghoniah mengingatkan warga di delapan desa rawan banjir menghadapi musim hujan. Ia menyebut delapan desa itu antara lain desa Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Karanganyar, Denasri Kulon, Denasri Wetan, keluarahan Watusalit, desa Klidang Wetan dan Klidang Lor.
- 5 Anggota Berprestasi Dapat Penghargaan dari Kapolres Semarang
- Masyarakat Ramai-Ramai Adukan Keterlambatan Pembangunan Jembatan Nogososro Via Medsos
- Data Vaksin Tidak Sinkron, Bupati Demak Perintahkan Kades Data Manual
Baca Juga
"Alasannya karena saluran sungai Gabus menyempit, untuk yang dua desa terakhir dekat dengan wilayah pantai," katanya Siti di kompleks kantor Bupati Batang, Selasa (14/9).
Ia menyebut sedimentasi dan penyempitan sungai Gabus cukup parah. Siti minta warga tidak membuang sampah sembarangan agar tidak ada sumbatan di saluran air.
Selain itu, pihaknya sudah melakukan berbagai antisipasi dengan melakukan program padat karya hingga mengandalkan pasukan got dari Dinas Lingkungan Hidup.
"Biasanya mulai hujan-hujan deras di bulan Desember dan Januari," jelasnya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Ulul Azmi menyebut ada dua sungai utama yang jadi penyebab banjir yaitu sungai Gabus dan sungai Sambong. Kedua sungai itu merupakan wilayah kerja pemerintah provinsi Jawa Tengah.
"Saya dengar ada rencana normalisasi tapi tidak jadi karena refocusing," katanya.
Pihaknya hanya mengandalkan program padat karya serta pengerukan skala kecil di muara sungai, mulai dari sungai sambong hingga sungai Gendingan.
Menurutnya, hal itu kuranh efektif karena ketika air pasang naik atau hujan akan menutup kembali saluran air.
- Program Percepatan Tanam Massal Terganjal Lambannya Pembukaan Waduk Kedung Ombo
- Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru, ASN Karanganyar Galang Dana Hingga Rp 656 Juta
- Dampak Kekeringan, 10 Ribu KK Di Rembang Alami Krisis Air Bersih.