- Komisi V DPR RI Menilai Fly Over Madukoro Bakal Memiliki Dampak Luas
- UMP Jawa Tengah 2025 Resmi Ditetapkan Naik 6.5%
- Musim Baratan, Ratusan Kapal di Rembang Berlindung Dari Hantaman Ombak Besar
Baca Juga
Rembang - Akibat bencana alam keringan, sekitar 10.000 (sepuluh ribu) Kepala Keluarga (KK) terdiri sekitar 29.000 (dua puluh sembilan ribu) warga yang tersebar di 53 (lima puluh tiga) desa di Kabupaten Rembang, mengalami krisis air bersih.
Warga yang biasanya mengandalkan air sungai, sumur atau embung untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari seperti mandi, masak dan mencuci kini tidak bisa lagi melakukannya. Semua sumber air tersebut sudah kering. Jika mencari air, jaraknya cukup jauh.
Hingga saat ini, 53 desa tersebar di 13 kecamatan telah melapor ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sekaligus minta penyediaan (dropping) air bersih. Satu-satunya wilayah kecamatan yang belum melapor terkait kekeringan adalah Kecamatan Sluke.
Wilayah Kabupaten Rembang merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang tergolong daerah kering. Selama ini sebagian besar lahan pertanian Rembang mengandalkan air tadah hujan.
Dari 14 kecamatan hanya Kecamatan Sale dan Kecamatan Pamotan yang terdapat pengairan tehnik karena di sana ada sumber air cukup besar, yaitu sumber Mudal di Pamotan dan sumber Semen di Sale.
Pj Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Rembang, Sri Kajarwati, saat dikonfirmasi RMOLJateng, Minggu (22/09) membenarkan hingga saat ini sudah 53 desa mengajukan permohonan dilakukan dropping air bersih.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk secara bersama-sama mengatasi bencana kekeringan dengan melakukan dropping air bersih. Karena hanya mengandalkan dana dari Pemkab jelas tidak cukup," ujar Sri Kajarwati yang akrab di panggil Anjar.
Anjar menambahkan, sejumlah pihak telah melakukan dropping air bersih ke desa-desa yang membutuhkan, misalnya saja Baznas, BUMN, perbankan, Korpri, Ormas dan lainnya.
- Jateng Berselawat
- Rayakan HUT Ke-50, PDAM Tirta Perwitasari Resmikan Kantor Cabang Pituruh
- Hari Juang TNI ke-79, Personel TNI-Polri Dan Masyarakat Bersihkan Saluran Irigasi Sungai Bladon