838 Anak Yatim Piatu Korban Covid-19 di Kota Semarang Akan Dapat Bantuan

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang kembali melakukan pendataan anak-anak yang kehilangan orangtua akibat Covid-19.


Pendataan tahap pertama telah dilakukan hingga bulan Juni dan tercatat 407 anak. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Muhammad Khadik mengatakan, melakukan pendataan pada tahap kedua dimulai sejak akhir bulan Mei hingga akhir Agustus. Tercatat 431 anak yang menjadi yatim piatu karena orangnya meninggal akibat Covid-19.

"Pada tahap pertama sebanyak 407 anak telah kita upayakan untuk pemberian sembako hingga pemindahan ke sekolah gratis tapi ternyata di lapangan masih banyak yang belum terdata, dan kita lakukan pendataan tahap kedua, jadi totalnya ada 838 anak," kata Khadik saat dihubungi RMOL Jateng, Selasa (14/9).

DP3A, lanjut Khadik, memiliki dua langkah dalam penanganan anak-anak tersebut yakni penanganan jangka pendek dan jangka panjang. Penanganan jangka pendek seperti memberikan bantuan sosial seperti sembako. 

"Saat ini banyak yang antusias membantu anak yatim, piatu dan yatim piatu yang ada di Semarang, ada yang dari Baznas Provinsi, Laziz juga sedang proses untuk memberikan bantuan dalam bentuk beasiswa," ungkapnya.

Sedangkan untuk penanganan jangka panjang akan dilakukan pendampingan secara psikologis termasuk parenting dengan berbagai lembaga. 

"Salah satunya SOS Children dan sudah mengadakan assesment untuk 52 anak dan kami sudah datangi 30 anak juga sudah melihat kondisi hingga kebutuhan mendesaknya apa saja sedang dalam proses penanganan," imbuhnya.