Abon, Kremes Hingga Keripik Dibawa Atlet Indonesia ke Paralimpiade Paris 2024

Atlet para bulu tangkis Fredy Setiawan. Dian Tanti/RMOLJateng
Atlet para bulu tangkis Fredy Setiawan. Dian Tanti/RMOLJateng

Para atlet Indonesia yang sedang bertanding di negara lain biasanya terkendala oleh rasa makanan di masing-masing negara penyelenggara. Yang terkadang tidak sesuai dengan selera atlet Indonesia.


Untuk adaptasi dengan makanan, atlet-atlet Indonesia tak kehilangan akal. Mereka ternyata telah menyiapkan anekamakanan khas Tanah Air yang sengaja mereka bawa sebagai bekal saat berada di Paris.

Hal itu diketahui saat atlet para bulu tangkis Fredy Setiawan membuka apa saja isi dalam tasnya. Ternyata atlet para bulu tangkis yang akan bertarung di nomor tunggal putra SL 4 dan ganda campuran SL 3 - SU 5 ini punya bekal khusus menuju Paris.

"Bekal makanan khas nusantara tentu ada, saya bawa gudeg dan kremes," kata Fredy Setiawan, Kamis (22/8). 

Tidak hanya Fredy yang membawa 'bekal makanan' khas, ada juga Dheva Anrimusthi yang membawa camilan untuk teman makan nasi. "Ada beberapa yang saya bawa, pastinya makanan yang saya suka, seperti keripik buat teman makan nasi," ungkap atlet para bulu tangkis yang akan turun di nomor tunggal putra SU 5 ini.

Bagi Maulana Rifky atlet para renang ini memilih membawa abon untuk bekal lauk makan selama bertanding di Perancis. Selain abon, Maulana Rifky juga punya bekal lainnya yang khas. 

"Saya bawa abon agar nanti kalau makan di sana lebih kerasa, agar tidak hambar," ucap Maulana Rifky. 

Diketahui rombongan atlet serta ofisial kontingen Indonesia dijadwalkan tiba di Paris, Perancis pada Rabu (21/8) waktu setempat. 

Sebanyak 26 atlet dari delapan cabang olahraga itu akan bergabung dengan sembilan atlet boccia dan panahan yang sudah berangkat ke Paris pada 5 Agustus 2024 lalu.

Wakil Sekjen NPC Indonesia, Rima Ferdianto, berharap keputusan untuk memberangkatkan kontingen lebih cepat bisa berbuah manis. Indonesia memasang target satu medali emas, dua medali perak dan tiga medali perunggu.

Ken Swagumilang dari cabor panahan punya potensi untuk memunculkan kejutan ketika turun di nomor Open Mens Compound dan Mixed Team compound.

"Panahan dan boccia tidak ada target karena mereka masih baru di Paralimpiade, tetapi saya yakin mereka bisa bikin kejutan. Ken Swagumilang di beberapa event terakhir sering tarung di final melawan peringkat satu dunia," pungkas Rima Ferdianto.