Pemerintah melalui Kementerian Agama mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023 sebesar Rp 98.893.909.
- Bandara A. Yani Gelar Table Top dan Modular Exercise Penanggulangan Keadaan Darurat
- Publik Harus Memahami Potensi Risiko yang Muncul Saat Mobilitas Masyarakat Meningkat
- Lestari Moerdijat : Perbaiki Tata Kelola Pendistribusian Vaksin
Baca Juga
Dimana dari nominal Rp 98,8 juta itu, biaya yang dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp 69 juta. Sementara sisanya dibayarkan nilai manfaat dana haji.
Terkait hal tersebut Kemenag Solo pastikan tidak ada calon jemaah haji yang mundur meski ada kenaikan biaya. Mereka calon jemaah haji asal Solo menyatakan siap melunasi biaya hajinya..
"Gak ada persoalan, di Solo calon jamaah haji siap melunasi berapapun biayanya," jelas Kepala Kemenag Solo, Hidayat Masykur, Sabtu (4/2).
Dirinya menambahkan rencana kenaikan biaya haji tahun 2023 tersebut maaih menunggu regulasi yang jelas. Pihaknya juga masih menunggu Keppres terkait hal tersebut.
"Nanti tunggu saja Keppres baru kita melaksanakan. Apapun keputusan pemerintah tidak ada masalah,” ungkap Hidayat.
Hidayat menambahkan diperkirakan Solo mendapatkan kuota untuk jamaah haji tahun 2023 sekitar 430 orang.
Terpisah Anggota Panitia Kerja (Panja) Komisi VIII DPR Paryono sampaikan, sejauh ini belum ada kesepahaman antara DPR dengan Kemenag mengenai komponen biaya haji.
Menurutnya Komisi VIII meminta kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tidak lebih dari Rp. 75 juta. Sedangkan dari komponen tersebut biaya yang ditanggung calon jemah haji (calhaj) maksimal Rp50 juta.
Sedangkan Kemenag mengajukan komponen biaya haji sebesar Rp98 juta. Dari komponen itu biaya yang ditanggung calhaj sebesar Rp69 juta. Jumlah tersebut sangat memberatkan masyarakat.
“Kami minta biaya haji tidak lebih dari Rp75 juta serta jamaah menanggung tidak lebih dari Rp50 juta,” tuturnya.
Untuk itu Komisi VIII DPR menyarankan Kemenag untuk menurunkan biaya haji dengan melakukan efisiensi komponen-komponen biaya haji. Seperti komponen biaya katering, biaya hotel dan lain sebagainya
“Bentuk efisiensi lain juga bisa dilakukan dengan memangkas jangka waktu tinggal di Arab Saudi dengan menambah kuota penerbangan, yakni di atas 15 kali terbang setiap hari," pungkasnya.
- Kunjungi Batang, Waketum PPP Komentari Penurunan Level PPKM
- Data Covid-19 Tidak Sama Akan Berdampak Terhadap Wisata Dan Ekonomi
- Kenang Jasa Pahlawan, Hendi Ziarah ke Makam KRMT Wongsonegoro