- UNS Fasilitasi UTBK Ramah Disabilitas, Diikuti 10 Peserta
- Tanggap Darurat, Pelajar SMABAH Ikuti Simulasi Penanganan Kebakaran
- Intens Berlatih, PMR Spensawa Juara Umum COMPARA
Baca Juga
Wonogiri - Akhirnya Wonogiri bisa mewujudkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Senin (17/02). Kecamatan Baturetno menjadi lokasi perdana pelaksanaan mega proyek unggulan Presiden Prabowo untuk kabupaten Wonogiri.
Meski terkesan terlambat, akhirnya khalayak dapat menyaksikan wajah sumringah dan antusias siswa saat menerima dan menikmati menu makan siang gratis dari program yang digulirkan sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo ini.
Dapur sehat dari program yang telah dinanti oleh kebanyakan warga ini berhasil mendistribusikan 3.087 paket menu komplit untuk semua siswa di 22 sekolah yang berada di kecamatan Baturetno.
Letkol Inf Edi Ristriyono, Dandim 0728/Wonogiri yang ikut memantau langsung pelaksanaan perdana program MBG ini menyampaikan bahwa dapur pelaksana untuk wilayah Baturetno adalah milik Badan Gizi Nasional (BGN).
“Di tahap awal ini, baru ada satu dapur yang sudah memiliki persiapan matang, yaitu milik BGN ini, bukan mitra ya,” kata Edi, saat meninjau pelaksanan MBG di SDN 2 Baturetno.
Edi juga menyebutkan angka 165.000 anak sebagai target MBG Wonogiri, yang secara ideal membutuhkan 55 dapur sehat.
“Sampai saat ini sudah ada 7 mitra yang sedang melakukan persiapan untuk menjadi pelaksana program MBG. Dan saya yakin jumlah ini akan berubah menyesuaikan kebutuhan idealnya,” imbuh Edi.
Terpantau, beberapa siswa menikmati dengan lahap menu yang tersedia, yakni nasi putih, ayam teriyaki, sayur, buah semangka, pepaya lengkap dengan susu. Meski demikian ada juga siswa yang masih memilih-milih makanan yang dihadapannya. Bahkan ada yang hanya meminum susunya saja.
“Aku sukanya nasi sama kuah opor dan kuning telur,” kata seorang siswa dan berharap lain kali disediakan buah alpukat dan lauk nugget kesukaannya.
Perihal ragam respon siswa, Edi menegaskan bahwa menu yang disajikan sudah melalui standar pengukuran gizi yang ketat oleh ahli gizi yang terakreditasi.
“Semua makanan yang disajikan telah diuji oleh ahli gizi yang ada di setiap titik dapur sehat dari program MBG ini,” terang Edi.
Sementara, Rian Patmala Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Baturetno menjelaskan bahwa persiapan MBG dari pemilihan bahan baku, memasak hingga terdistribusi dan siap dinikmati membutuhkan waktu sekitar 8 jam.
“Jadwal distribusi kita sesuaikan dengan jam belajar siswa. Untuk TK dimulai pukul 07.00 WIB, kemudian untuk SD dan SMP pada pukul 09.00 WIB. Setelahnya untuk siswa SMA,” jelas Rian.
Ditambahannya bahwa program ini melibatkan sekitar 50 tenaga kerja serta UMKM lokal sebagai pemasok bahan baku yang akan diolah untuk menu makan bergizi gratis ini.
Tentang menu, Rian menjelaskan bahwa setiap hari akan diganti dan terus diadakan evaluasi agar memenuhi keragaman menu dengan standar gizi yang harus terpenuhi.
- UNS Fasilitasi UTBK Ramah Disabilitas, Diikuti 10 Peserta
- Evakuasi Korban Pendaki Hilang Di Gunung Merbabu Dilakukan Pagi Ini
- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih