- Lindungi Situs Kuno, Banjarnegara dan Kemenkumham Bahas Raperda Cagar Budaya
- Geruduk Pabrik Garmen di Desa Masaran, PP Banjarnegara Tuntut 5 Perkara
- Konsolidasi TMI, Ketua DPC Banjarnegara Sebut Indonesia Terang
Baca Juga
Dalam situasi yang semakin memanas menjelang pemilihan Ketua PGRI Banjarnegara periode 2024 - 2029, publik dan para anggota PGRI Banjarnegara tengah menantikan hasil dari pertarungan antara kedua kandidat, Heling Suhono MM.M.Pd dan Sunarto.M Pd.
Pada berita sebelumnya, persaingan antara kedua kandidat ini telah tergambar jelas dalam dukungan yang mereka terima.
Heling Suhono mendapatkan dukungan yang sangat signifikan, yaitu 202 suara dari Ketua cabang dan ranting, sementara Sunarto didukung oleh 25 suara Ketua cabang dan ranting.
Dari sejumlah dukungan tersebut, menjadikan Heling Suhono sebagai kandidat yang diunggulkan dalam pemilihan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banjarnegara nanti.
Dukungan yang begitu besar terhadap Heling Suhono, dinilai mampu memberikan peluang yang besar baginya untuk meraih kemenangan dalam pemilihan nanti.
Bukan hanya itu, Heling Suhono juga dianggap sebagai sosok kandidat terkuat, mengungguli kompetitornya. Dengan demikian, persaingan antara keduanya semakin menarik untuk diikuti.
Pemilihan Ketua PGRI Banjarnegara periode 2024-2029 yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2024, nampaknya menjadi sorotan utama dalam dunia politik di kepengurusan PGRI Banjarnegara.
Namun kendati demikian, dunia politik tidak jauh dari segi hal cawe - cawe, guna menuju petarungan yang sehat di tubuh organisasi profesi guru, politisi Non PGRI di Banjarnegara diharapkan mampu bersikap bijak alias tidak ikut terlibat dengan tahta jabatanya.
Para pengurus PGRI Banjarnegara diyakini, bahwa pemilihan kali ini akan menjadi sebuah momentum penting dalam organisasi mereka.
Dukungan yang diterima oleh masing-masing kandidat menjadi faktor penentu dalam pertarungan nantinya. Jabatan kedua kandidat pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Banjarnegara.
Heling Suhono, merupakan Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD), sedangkan Sunarto merupakan Kabid Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (Paud).
Menurut Heling kepada media RMOLJateng, Minggu (15/11), mengungkapkan, bahwa terkait dengan PGRI jangan melupakan sejarah tentang organisasi terlebih dahulu, agar publik tahu tentang PGRI
"Kalau berbicara tentang PGRI, kita harus mengerti sifaf-sifat organisasi terlebih dahulu, agar tidak salah tafsir." Ungkap Heling.
Kata Heling, PGRI sejak lahir sudah memiliki keunikan tersendiri dibanding organisasi lainya yg ada saat ini.
Cikal bakal lahirnya PGRI itu diawali pada tahun 1912, yang dimana saat itu Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda.
"Guru-guru dari pelosok negeri yang dulu masih bermama Hindia-Belanda berkumpul menyamakan persepsi dan membentuk sebuah organisasi besar yang Bernama Persatuan Guru Hindia Belanda,(PGHB) kemudian di Tahun 1932 PGHB merubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesi(PGI)," paparnya.
Masih kata Heling, hal itu mengejutkan Pemerintah Hindia-Belanda, karena salah satu misinya adalah mewujudkan Indonesia Merdeka.
PGI berdiri dengan merubah sifat organisasinya, menjadi organisasi yang Unitaristik, Independen dan non partisan, maka semua anggota PGI yang masih aktif di politik tidak boleh menjadi anggota.
Sejak Jepang datang ke Indonesia, PGI di bekukan dan tidak boleh beraktifitas. "100 hari setelah Indonesia merdeka, PGI bangkit kembali mengadakan konggres di Surakarta pada tanggal 24 sampai dengan 25 November 1945. Dari hasil konggres, salah satunya merubah nama menjadi PGRI hingga sekarang," tuturnya.
Heling lebih jauh menerangkan, Organisasi PGRI ini merupakan organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenaga kerjaan, dengan sifat unitaristik, independen, dan non partisan
"Dengan sekelumit sejarah tersebut, maka saya atas dukungan dari ketua cabang dan ranting yang berjumlah 202 pengusung, sementara kompetitor saya memperoleh dukungan 25 suara, ingin kembali meluruskan marwah organisasi, agar kembali kepada jati dirinya meskipun itu berat tapi klu didukung arus bawah optimis akan terwujud," tegas Heling.
Oleh karena itu, saya mengapresiasi kepada seluruh elemen pendidikan, dan saat ini yang mulai berani berpendapat dalam menegakkan marwah PGRI yang sesungguhnya. "Dan semua ini sesuatu hal yang positif bagi kemajuan organisasi PGRI kedepan yang anggotanya dari berbagi elemen satuan pendidikan dari tingkat TK, SD, SLTA dan Tenaga pendidikan," imbuhnya.
Mewujudkan organisasi yang bermartabat, Heling mengajak para guru untuk tidak melakukan kampanye yang bersifat menghujat atau menjatuhkan, lebih baik memaparkan program dan memberikan kebebasan untuk menentukan pilihan sesuai dengan hati nuraninya jauhkan dari iming2,omong- omong dan amang amang.
Disisi lain Heling menegaskan, PGRI memiliki sifat independen, maka saat ia maju, dirinya tidak mau melibatkan para pejabat, Korwil, pengawas untuk mendukung. Karena dirinya menghormati beliau-beliau sebagai pelayan publik yang harus berada di tengah-tengah kompetitor supaya tidak menimbulkan kegaduhan dan nyaman.
"Saya berharap, netralitas dan sifat independen ini buksn berarti kita lepas dari pemerintahan.Siapapun yg jadi pssti diharap bisa mengimplementasikan dengan tetap dqn melakukan kerjasama.serta bermitra dengan Pemerintah Daerah (Pemda)," ungkapnya.
Selain itu Heling berharap, Organisasi profesi guru jangan sampai di bawa ke ranah politik.
"Sifat ke tiga adalah Non partisan, artinya PGRI ini jangan sampai di bawa ke ranah politik. Dengan menegakan sifat tersebut, saya berharap PGRI menjadi organisasi yang terpercaya, kuat, dinamis dan bermartabat," pungkasnya.
Menghadapi pemilihan Ketua PGRI Banjarnegara periode 2024-2029, transparansi dan keterbukaan dalam proses pemilihan merupakan hal yang penting untuk dijunjung tinggi.
Proses pemilihan yang bersih dan adil, akan menciptakan kepercayaan dan legitimasi yang kuat terhadap hasil pemilihan tersebut.
Dengan demikian, kedua kandidat dan seluruh pihak terkait diharapkan dapat menjaga integritas dan etika dalam setiap tahapan pemilihan yang dilaksanakan. Selain itu, para pejabat pemangku kebijakan diharapkan untuk tidak cawe-cawe dalam pemilihan Ketua PGRI nanti.
Misi yang akan Heling kerjakan jika terpilih menjadi Ketua PGRI periode 2024-2029 ialah sebagai berikut.
1. Menjadikan PGRI sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
2. Menjadikan PGRI sebagai rumah besar bagi semua anggota baik di jenis jenjang dan layanan satuan pendidikan.
3. Mewujudkan jati diri PGRI sebagai organisasi unitaristik, independen dan Non-partisan serta sejalan dengan AD/ART yang berlaku.
4. Memberikan perlindungan dalam segala aspek, bagi anggota dalam menjalankan tugas dan profesinya.
5. Memberdayakan seluruh unsur dan organ di struktur organisasi, anak lembaga dan badan khusus sebagai wujud prinsip manajerial kolektif dan kolegial.
6. Mewujudkan PGRI sebagai organisasi yang dinamis dan responsif dalam menyikapi permasalahan pendidikan, sosial, kemasyarakatan serta kesejahteraan anggota.
7. Menjadikan PGRI sebagai organisasi yang proaktif dalam mengimplementasikan regulasi dan kebijakan pemerintah di sektor pendidikan.
8. menjadikan PGRI yang mampu mewujudkan guru yang profesional, sehingga akan menaikan martabat guru di mata publik.
- Lindungi Situs Kuno, Banjarnegara dan Kemenkumham Bahas Raperda Cagar Budaya
- Geruduk Pabrik Garmen di Desa Masaran, PP Banjarnegara Tuntut 5 Perkara
- Konsolidasi TMI, Ketua DPC Banjarnegara Sebut Indonesia Terang