Serangkaian aksi terorisme yang marak terjadi menunjukkan bahwa ada yang salah dengan situasi Indonesia saat ini.
- Sumbangkan Hak Pilihnya, Warga Binaan Rutan Banjarnegara Ikut Nyoblos
- Antisipasi Serangan Fajar di Pilwalkot Solo, PDIP Terjunkan Satgas Anti Suap
- Sowan Ribuan Bu Nyai, Luthfi-Yasin Janjikan Pesantren Bisa Mendunia
Baca Juga
Aktivis ’98, Abdul Wahab Talaohu menilai situasi yang salah itu diakibatkan karena ada kelompok yang secara ekstrem bertindak mengambil keputusan dengan pandangan sendiri, tanpa memikirkan orang lain.
"Berawal dari monopoli kebenaran sekelompok golongan yang merasa pemikiran paling benar dan orang lain salah. Di sini kami lihat tidak ada demokrasi sama sekali," ujar Abdul Wahab Talaohu salah satu Aktivis 98 di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (3/6) malam.
Dengan adanya paham seperti ini, maka Indonesia bisa mundur dalam penerapan demokrasi. Sementara apa yang aktivis perjuangkan 20 tahun lalu adalah menuntut demokrasi yang adil keseluruh pelosok negeri. Contoh nyata menghargai dan hormati perbedaan adalah Pancasila.
Pancasila merupakan landasan yang sah dan tidak dapat diganggu gugat. Sebab, Pancasila lahir dari pemikiran para pendiri negeri yang mengedepankan masalah bersama ketimbang pribadi dan tanpa beda-bedakan agama.
"Pancasila sebuah dasar negara yang merupakan konsensus bersama atas perdebatan besar pada saat jelang kemerdekaan. Dulu founding father berkumpul dengan penuh kecintaan jiwa raga atas negara dan lahirlah Pancasila sebagai jawaban," tutup Wahab kepada Kantor Berita Politik RMOL
Harapannya, kelompok yang mengatasnamakan apapun dan memaksakan kebenarannya diikuti oleh masyarakat Indonesia agar segera ditindak oleh pihak aparat, karena ini akan berdampak buruk bagi generasi muda di masa mendatang.
Pemerintah juga harus tegas dalam menangani kasus tersebut, sehingga tuntas hingga keakar-akarnya," tukasnya.
- Paska Kecelakaan Truk Logistik, Sortir Surat Suara Pilpres & Pileg di KPU Kabupaten Magelang Hampir Rampung
- JMSI Dukung Mitigasi Dewan Pers-Polri Cegah Polarisasi Pemilu 2024
- Pegiat Medsos: Ganjar-RK Sosok Pecinta Keluarga