Analis pasar modal dari Trimegah Sekuritas Primasyah Kristanto menilai masuknya aliran dana investor luar negeri saat IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (24/2), lebih disebabkan oleh optimisme terhadap perekonomian negara berkembang, khususnya negara penghasil komoditas, seperti Indonesia.
- Analis Saham: GOTO Bisa Jadi Investasi Jangka Panjang
- Saham GOTO Naik 13,02 Persen Hari Pertama Melantai
Baca Juga
“Penyebab dari kondisi IHSG hari ini sehingga melemah sampai 1,5% dipicu isu geopolitik sentimen dari operasi Militer Rusia ke Ukraina,” kata Branch Manager Trimegah Sekuritas Semarang tersebut, saat dihubungi RMOL Jateng, Kamis (24/2).
Menuru dia, harga komoditas kembali bergerak menguat hari ini. Dilihat, harga minyak mentah Brent menyentuh hampir 100USD/barrel. Bahkan, harga ini tertinggi sejak 2014.
“Harga CPO (Crude Palm Oil atau harga minyak sawit mentah) sudah tembus ke 6200. Kalau dalam kondisi perang seperti ini, harga komoditas akan memanas dan karena negara kita penghasil komoditas maka seharusnya akan diuntungkan dengan kenaikan harga komoditasnya. Contoh lain batubara, nikel dan emas,” papar dia.
Dia melanjutkan, IHSG pada Kamis (24/2) masih mencatat pembelian oleh asing sebesar Rp894 Miliar. Hal ini didasari optimisme view ekonomi negara berkembang khususnya penghasil komoditas seperti Indonesia.
“Dampaknya akan sangat minim karena Indonesia akan diuntungkan kalau skala perangnya membesar,” katanya.
Pada kondisi saat ini, ia merekomendasikan untuk membeli saham dengan kapitalisasi besar yang masuk dalam MSCI Indonesia index.
“Berkaitan dengan aliran dana asing yang masuk disarankan membeli saham perbankan, seperi BBCA, BBRI dan BBNI,” katanya.
Adapun untuk trading disarankan pada saham-saham yang berkaitan dengan hasil komoditas, seperti MEDC, PTBA, INDY, atau ADRO.
- Analis Saham: GOTO Bisa Jadi Investasi Jangka Panjang
- Saham GOTO Naik 13,02 Persen Hari Pertama Melantai