AMIN akan Wujudkan Investasi Padat Karya

Anggota Dewan Pakar tim capres cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Bratanata Perdana, M.B.A. Dok
Anggota Dewan Pakar tim capres cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Bratanata Perdana, M.B.A. Dok

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan mendorong terwujudnya investasi padat karya jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden dalam Pemilu 2024.


Anggota Dewan Pakar tim capres cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Bratanata Perdana, M.B.A. mengungkapkan, perubahan adalah suatu keharusan jika ingin maju.

“Program yang ditawarkan oleh AMIN bertumpu pada program ekonomi yang nyata," ungkap Bratanata, dalam siaran rilisnya, Rabu (27/12).

Dia menilai, program ekonomi dijabarkan oleh Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, sangat menginspirasi.

Cak Imin, kata dia, tidak hanya mampu menyampaikan dengan bahasa sederhana, tetapi program-program tersebut juga berlandaskan dan mampu memberikan solusi terhadap masalah ekonomi dihadapi oleh masyarakat saat ini.

"Jika diimplementasikan dengan efektif, kami yakin bahwa ekonomi Indonesia akan menuju keadilan dan kemakmuran untuk semua," kata Brata.

Dia melanjutkan, program ditawarkan AMIN adalah mengembangkan investasi padat karya. Hal itu dilakukan dengan memberikan perhatian pada investasi padat karya, bukan hanya investasi padat modal, merupakan bentuk prioritas yang penting.

“Investasi padat karya memiliki potensi untuk dapat mengangkat masyarakat lebih cepat. Pasalnya, mampu menyerap tenaga kerja yang memiliki ketrampilan, meskipun tidak sepopuler investasi padat modal berbasis teknologi tinggi,” terang dia.

Dia menerangkan, investasi padat karya masih relevan dan dibutuhkan dalam masyarakat.  Salah satu contoh perhatian diberikan pada investasi padat karya adalah program peningkatan UMKM melalui literasi digital dan dukungan pemasaran.

"Dengan aksesibilitas kredit melalui Kredit Usaha Milik Anak Muda (KAMU), UMKM dapat menjadi kuat, siap untuk berkembang, dan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi negara," terang dia.

Kemudian, kata dia, pendekatan sistematis menuju kemajuan. Konsep pendekatan ini berfokus pada sistem daripada masalah sporadis, dan sangat menggembirakan.

“Cak Imin dalam paparan debat cawapres lalu, tidak hanya mengejar investasi sektoral atau proyek spesifik, tetapi juga berfokus pada perbaikan sistem yang komprehensif,” kata dia.

Hal ini termasuk penekanan pada kepastian hukum, meningkatkan kredibilitas pemerintah, meningkatkan kapasitas teknologi dan menyederhanakan izin usaha.

Brata meyakini, jika dilakukan dengan benar, investasi akan secara alami memiliki nilai agregat lebih besar daripada hanya fokus pada satu atau dua industri atau proyek.

"Berinvestasi dalam industri padat karya di Indonesia adalah langkah rasional, mengingat ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dan terampil," ucapnya.

Menurut dia, mengurangi ketimpangan melalui peningkatan kemakmuran. Cak Imin akan mengatasi ketimpangan ekonomi di negara, kekayaan 100 orang terkaya melebihi kekayaan 100 juta warga lainnya.

“Ini jelas itu tidak adil. Untuk mengurangi ketimpangan ini perlu diciptakan melalui investasi padat karya,” terang dia.

Oleh sebab itu, pengusaha Indonesia harus didukung agar mereka dapat maju dan bersaing secara global.

Menurut Brata, setelah melaksanakan semua program di atas, AMIN berharap kesejahteraan rakyat akan meningkat, dan jumlah warga miskin dapat dikurangi.

Namun, harus mengakui mengangkat seluruh penduduk dari kemiskinan dalam waktu singkat adalah tantangan besar.

"Oleh karena itu, bantuan sosial (bansos) tetap relevan. Program Bansos PLUS yang ditawarkan oleh AMIN menarik karena tidak hanya menjamin keberlanjutan bantuan sosial, tetapi juga berupaya meningkatkan efektivitas program tersebut," jelasnya.

Program peningkatan aktivitas ekonomi dan bantuan sosial yang diadvokasi oleh AMIN bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, sejalan dengan visi AMIN: Adil dan Makmur untuk semua.

"Hal ini sejalan dengan aspirasi Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945," katanya.

Pada titik itulah, Brata menyakini bahwa program-program tersebut adalah upaya tulus oleh AMIN untuk mengurangi ketimpangan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Program Rakyat Anti Miskin” (PAK AMIN) menjadi platform yang menyatukan semua program ini. Dengan dukungan dan mandat dari rakyat, AMIN berkomitmen untuk menghasilkan kebijakan terbaik bagi Indonesia," kata dia.