Anggota DPRD Apresiasi Capaian Prestasi Guru di Kota Semarang

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo. Dok
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo. Dok

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengapresiasi capaian guru-guru menorehkan prestasi dan inovasi dalam menyambut Hari Guru Nasional 2023, diperingati 25 November mendatang.


“Sebanyak delapan guru dan tenaga kependidikan (GTK) di Kota Semarang lolos seleksi apresiasi GTK inovatif dan dedikatif tingkat Provinsi Jawa Tengah,” ungkap dia, di Kota Semarang, Senin (6/11).

Seleksi yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) GTK Kemendikbudristek itu, bekerja sama dengan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah dalam menyambut Hari Guru Nasional 2023 bertajuk "Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar".

Penilaian apresiasi GTK inovatif dan dedikatif ini mengacu pada Kurikulum Merdeka dan P5 yang diterapkan oleh guru penggerak dalam pembelajaran.

Dia menerangkan, baik legislatif dan eksekutif sangat komunikatif dalam mendorong kemajuan dunia pendidikan. Contohnya, kesejahteraan guru dan fasilitas kegiatan belajar mengajar (KBM) optimal.

Merujuk program guru penggerak dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Lewat kebijakan tersebut, guru didorong sebagai pemimpin dalam pembelajaran berpusat pada siswa.

"Lalu ada prestasi, ini menjadi dambaan termasuk untuk karier ke depan jadi bagus, bisa jadi kepala sekolah atau pengawas," kata Legislator Partai Golkar tersebut.

Hal ini merespons terobosan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam memberikan ruang dan fasilitas terhadap guru penggerak untuk membagikan pengalaman kepada guru lainnya.

“Saya kira ini bagus, terutama bagi guru di usia produktif, mereka sangat familiar dengan digitalisasi dan inovasi," kata dia.

Anang menekankan pentingnya Kurikulum Merdeka di dalamnya terdapat P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) agar terus berkelanjutan.

"Rata-rata sudah mencapai harapan, mungkin angkanya di atas 80 persen. Tetapi tugas kita bagaimana membimbing mereka supaya tetap berinovasi sesuai harapan," ujar dia.

Dia menilai, pembenahan pendidikan di Kota Semarang dikomandoi Wali Kota Ita, harus lebih diperhatikan dan dimanfaatkan oleh semua pihak. Pasalnya, kemajuan dunia pendidikan tidak akan bisa berjalan optimal apabila pemerintah saja aktif bergerak.

"Tentu inovasi-inovasi seperti ini harus ditangkap sebagai suatu peluang, di samping sarana atau lingkungan, termasuk kemudahan untuk mendapatkan jaringan internet di Kota Semarang cukup mudah. Termasuk itu menjadi tantangan bagi mereka," ujarnya.