Anggota DPRD Jawa Tengah Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Penduduk Miskin

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto mendukung, upaya Pemprov Jateng untuk menekan penyebaran Covid-19.


Anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto mendukung, upaya Pemprov Jateng untuk menekan penyebaran Covid-19.

Namun, dia meminta langkah yang diambil dalam penanganan menjelang tahun kedua pandemi Covid ini harus lebih tepat.

"Artinya, berjalan seimbang antara sisi kesehatan dan perekonomian. Lantaran, dua-duanya menjadi kebutuhan pokok masyarakat, terutama ekonomi masyarakat menengah ke bawah," kata Yudi, Selasa (16/2).

Yudi berpendapat, ekonomi masyarakat sangat berat di masa pandemi saat ini. Bahkan, dia khawatir akan terjadi lonjakan angka kemiskinan di Jawa Tengah akibat Covid-19.

Kata dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, terdapat lonjakan penduduk miskin per Maret 2020 kemarin. Pada periode itu, lanjutnya tercatat jumlah penduduk miskin mencapai 3,98 juta orang di Jawa Tengah.

"Penduduk miskin di Jateng ada 11,41 persen bertambah sebanyak 301.500 orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2019 yang berjumlah 3,68 juta orang 10,58 persen," tambahnya.

Yudi sepakat dengan adanya subsidi dari pemerintah. Namun dia berharap subsidi dapat tepat dengan menyasar pada kebutuhan pokok masyarakat. Menurutnya subsidi pada faktor kebutuhan listrik, air, atau biaya pendidikan lebih mengena jika dibandingkan dengan bantuan sembako.

"Justru, bantuan sembako itu bisa saja tetap dilakukan namun sumbernya dari pelaku usaha atau perusahaan," paparnya.

Lebih jauh, Yudi meminta pemberian subsidi bagi masyarakat tidak diberikan cuma-cuma. Melainkan masyarakat juga perlu dituntut menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Bahkan, penerima subsidi itu bisa dikenai sanksi jika melanggar protokol kesehatan. Mekanisme pengawasan juga bisa diatur,†tutupnya.