- Bambang Kribo Minta Masyarakat Terpapar Covid-19 Terus Berjuang Untuk Sembuh
- Pemkot Salatiga Kaji Ulang Bukber Keliling
- Ramai Kecelakaan Studi Tur, Satlantas Polres Batang Periksa Armada Perusahaan Otobus
Baca Juga
Kepala Badan Perencanaan Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Demak Masbahatun Niamah mengatakan, Kabupaten Demak menjadi lokasi prioritas penanganan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah pada 2023.
"Sehingga sangat membutuhkan perhatian serius dari semua stakeholders. Karena walaupun setiap tahunnya terdapat penurunan angka kemiskinan, namun kemiskinan ekstrem masih tinggi," terangnya pada rakor yang berlangsung di Gedung Bina Praja Demak, Selasa (12/9).
Ia memaparkan, pada tahun 2020 angka kemiskinan di Demak 4,61% (sekitar 54 ribu jiwa), tahun 2021 sebanyk 3,21% (berkisar 37 ribu jiwa), tahun 2022 sebanyak 2,16% (berkisar 25 ribu jiwa).
Di tahun 2023, lanjutnya, dari hasil verifikasi dan validasi (verval) untuk data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) hampir semua kecamatan menjadi lokus namun hanya ada satu yang tidak.
"Dari 14 kecamatan di Kabupaten Demak terdapat 13 kecamatan dengan 48 desa menjadi lokus penanggulangan kemiskinan ekstrem. Dan hanya Kecamatan Wonosalam yang tidak menjadi lokus penanganan kemiskinan ekstrem," terangnya.
Sementara itu Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Demak dalam rakor tersebut turut terlibat dalam diseminasi informasi pada publik dalam akselerasi penghapusan kemiskinan ekstrem. Dinas tersebut turut memberikan informasi, pelatihan dan pengembangan SDM di bidang komunikasi pada masyarakat terdampak kemiskinan ekstrem.
- Bertemu Wali Kota Gibran, LDII Surakarta Dukung Toleransi
- Kunjungi Pabrik Teh Tong Tji Tegal, Jokowi Cerita Minum Teh Bareng Presiden Korsel
- Polres Wonogiri Imbau Warga Pangkas Pohon yang Membahayakan