Upaya mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah saat berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM) yang dapat berujung pada temuan klaster sekolah, Dinas Kesehatan Kota Semarang terus melakukan random sampling di sekolah-sekolah.
- Tia Hendi Terima Penghargaan dari Presiden Jokowi
- Jauh dari Rumah Sakit, Desa Karangbawang Purbalingga Dapat Mobil Ambulans Siaga
- Latih Adikku Resmi Dibuka, Anak Berkebutuhan Khusus di Batang Bisa Terapi Gratis
Baca Juga
Kali ini, SMPN 16 Semarang menjadi sasaran pengambilan random sampling yang dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Ngaliyan. Pengambilan sampling PCR dilakukan kepada 30 orang siswa, tiga orang guru dan tenaga pendidikan (tendik).
Petugas Puskesmas Ngaliyan, Reyininda Agustyafi menyampaikan pengambilan sampling PCR di SMPN 16 bukan kali pertama.
"Ini adalah ketiga kalinya sampling diambil untuk kemudian dilakukan evaluasi terhadap penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah," katanya, Senin (13/12).
Nantinya jika ditemukan adanya sampel yang positif maka petugas puskesmas akan menindaklanjuti tracing atau penelusuran baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.
"Apabila alamat rumah dari pihak yang positif baik siswa atau guru di luar wilayah kerja kami yang melakukan sample swab, maka kami akan menindaklanjuti atau meneruskan ke puskesmas lain," tuturnya.
Dia menyebut semakin rutin sampling swab dilakukan, harapannya tidak ada klaster di sekolah yang menjadi wilayah binaan Puskesmas Ngaliyan.
"Kami berharap tidak ada klaster sekolah dilingkungan kerja Puskesmas Ngaliyan dengan rutinnya kami mengambil random sampling," tandasnya.
- Ramai-ramai Mengulurkan Tangan agar Masyarakat Bisa Menikmati Layanan Program JKN
- BPJS Kesehatan Kejar Capaian UHC di Pati
- Dinkes Minta Puskesmas Siap Hadapi Hepatitis Misterius