Wacana penutupan pasar hewan akibat serangan Penyakit Mulut dan Kuku yang sempat melanda Grobogan Jawa Tengah baru-baru ini akhirnya dibatalkan.
- Kasus PMK Menurun, Dua Pasar Hewan di Rembang Kembali Dibuka
- Ditemukan! 655 Kasus PMK Terjadi di Blora, Warga Diminta Aktif Lapor
- Mulai Pekan Ini, Seluruh Pasar Hewan di Rembang di Tutup Sementara
Baca Juga
Namun, guna memastikan keamanan kondisi pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan lakukan pengetatan lalu lintas terutama hewan dari luar Grobogan melalui monitoring secara langsung.
Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan menyebut kondisi pasar saat ini sudah mulai stabil. Para pedagang dari berbagai daerah juga sudah melakukan aktivitas perdagangan seperti biasa.
"Dari hasil monitoring yang kami lakukan dari beberapa pedagang, tidak ditemukan adanya kendala PMK, baik hewan area lokal maupun luar daerah," terangnya, Rabu (12/2) siang.
Dia mengatakan, dengan pengetatan tersebut dinas peternakan juga lakukan stand by di pasar guna memastikan kondisi hewan yang masuk di Pasar Kunden terjaga dari penularan PMK.
"Jadi pihak dinas peternakan bisa langsung melakukan penanganan dan perlakuan khusus jika terdapat hewan yang sakit," ungkapnya.
Sekedar informasi, sejak 1 November 2024 hingga 2 Februari 2025, tercatat 1.176 kasus PMK terjadi di Grobogan. Mayoritas menyerang sapi, sementara empat kasus ditemukan pada kerbau.
Dari jumlah tersebut, 985 ekor masih terinfeksi, 109 sembuh, dan 82 lainnya mati—51 akibat penyakit, 31 melalui pemotongan paksa.
Tim dari Disnakkan pun turun ke desa-desa terdampak, guna mendistribusikan cairan Eco Enzyme untuk menekan penyebaran virus.
- Jateng Dukungan Kawasan Industri Batang Makin Berkembang
- Luthfi: Jawa Tengah Siap Sambut Pemudik
- Sebabkan Warga Was-was, Tren Elevasi DAS Lusi di Grobogan Kembali Turun