Sejumlah perwakilan BEM Universitas se-Soloraya menamakan diri Aliansi Soloraya Menggugat menggelar aksi demo menuntut pembubaran KPK, di Kartasura, Sukoharjo, Rabu (30/6).
- AKBP Prayudha Widiatmoko Kini Jabat Kapolres Pekalongan Kota
- Arus Mudik Mulai Padat, Polda Jateng Belum Berlakukan One Way
- Petugas Lapas Batang Buka Puasa Bersama Warga Binaan
Baca Juga
Aksi tersebut mendapat perhatian khusus dari aparat Kepolisian. Aparat langsung melakukan penyekatan dan menghalau peserta aksi, di sejumlah titik masuk Kartasura.
Meski sudah dihalau, massa dari sejumlah BEM universitas di Soloraya tetap berdatangan. Titik kumpul yang sedianya di lapangan Ngabeyan lalu menuju Tugu Kartasura, berubah di halaman sebuah ruko di Jalan Slamet Riyadi Kartasura, atau sekira 1 km dari lokasi sebelumnya.
Puluhan mahasiswa BEM UMS, UNS, Uniba, Unisri dan Universitas Raden Mas Said (IAIN), mengenakan jaket almamater tiba di lokasi. Mereka mengusung keranda bertuliskan RIP KPU.
"Kami hanya ingin menyerukan save KPK, selamatkan KPK, pecat Filry dan cabut UU nomor 19 tahun 2019," ungkap Widi Adi Nugroho selaku Koordinator aksi dari UMS.
Ada lima tuntutan yang dibacakan, yakni mendesak Ketua KPK Firli Bahuri untuk mencabut SK Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021, Mendesak Presiden RI untuk mengganti ketua KPK Firli Bahuri, Menuntut DPR untuk mencabut UU No. 19 tahun 2019 tentang KPK, Menuntut KPK untuk segera menyelesaikan kasus korupsi yang ada di Indonesia. Dan Mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mengawal dan melawan pelemahan tindak pidana korupsi.
Aksi mahasiswa tersebut mendapat pengawalan ketat dari Polres Sukoharjo yang di backup Polresta Surakarta dan Polres Karanganyar, dibawah kendali Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho didampingi Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan.
"Tidak diperkenankan ada kegiatan berkumpul jadi wajib dibubarkan. Kami minta mahasiswa pulang kembali ke rumah masing-masing," ungkap KBO Polres Sukoharjo Kompol Agus Pamungkas, mewakili Kapolres.
Hanya 30 menit dibubarkan, mendadak ada massa susulan dari HMI dengan membawa bendera dan berorasi di seberang jalan.
Aparat pun dengan sigap membubarkan mereka dan menghalau masuk ke dalam kampung untuk diminta pulang ke rumah masing-masing juga.
"Mengingat situasi Sukoharjo tidak aman, kita tidak akan menoleransi apapun kegiatan yang menimbulkan potensi kerumunan," tandas Kapolres Sukoharjo.
- Bupati Batang Singgung Peran Medsos Bagi Generasi Muda
- Pastikan Tidak Ada Kecurangan, Direskrimsus Polda Jateng Lakukan Pengecekan SPBU di Demak
- Sekda Salatiga tak Ingin Terburu-buru Soal Tukar Guling Lahan YKTAN