Pemerintah Desa (Pemdes) Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga telah meluncurkan aplikasi terbarunya terkait e-commerce yakni Aplikasi Kampoeng Bakoel pada Rabu (13/3) di Balai Desa Karanganyar.
- Panen Raya Semangka, Bupati Imbau Petani Demak Tak Gunakan Pupuk Kimia
- Gandeng BukaLapak Dan Udinus, Dinas Perindustrian Kota Semarang Latih 30 IKM Jualan Lewat Internet
- Tim Pengendalian Inflasi Semarang Berkala Lakukan Pemantauan Sembako
Baca Juga
Nama Kampoeng Bakoel sendiri dijadikan nama pada aplikasi ini karena memiliki kesan yang tradisional yang masih kental.
Istilah kampoeng merupakan nama lain desa dan pedangang adalah bakul, sehingga kita ambil kampoengbakoel agar kesan ndesa tetap masih melekat," kata Kepala Desa Karanganyar, Tofik, Kamis (14/3).
Kegunaan aplikasi ini sendiri sebagai potrtal UMKM dan sebagai media untuk mempromosikan para pedagang dan pelaku UMKM Desa Karanganyar di dunia maya.
Menu yang tersedia pada aplikasi ini meliputi Identitas Pedagang/Pengusaha, Kategori, Deskripsi Usaha/Produk dan nomor kontak atau alamat yang bisa dihubungi.
Dan yang boleh mendaftar pada aplikasi Kampoeng Bakoel ini hanya warga Desa Karanganyar dan saat ini baru ada sekitar 30 usaha yang terdaftar di Kampoeng Bakoel," jelasnya.
Ia menuturkan aplikasi dengan fitur dasar ini pun rupanya dibuat kurang lebih selama dua minggu. Pembuatan aplikasi ini pun melibatkan mahasiswa Kuliah Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Universitas Sains Al Quran Jawa Tengah (Wonosobo) dan pegiat KIM Lentera.
Mahasiswa Unsiq yang membuat web nya dan para pegiat KIM Lentera yg mendata para Pedagang/pengusaha di Desa Karanganyar," kata Tofik.
Aplikasi Kampoeng Bakoel ini dapat diakses dan dunduh melalui http://kampoengbakoel.co.id. Tofik berharap dengan aplikasi ini nantinya dapat mendorong masyarakat agar siap menyongsong era industry 4.0.
Walaupun di desa, tapi masyarakat harus siap menghadapi era industry 4.0 agar mempunyai daya saing dalam era industry sekarang ini," ungkapnya.
Ia menambahkan, terutama para pengusaha atau para pedagang yang cenderung konvensional agar mulai menyadari perkembangan industri saat ini begitu melesat.
Oleh karena itu, sebagai pemerintah, masyarakat maupun para pelaku UMKM ini harus siap menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Launching Website E-Commerce dan aplikasi Kampoeng Bakoel ini dihadiri oleh Rektor Unsiq Wonosobo, mahasiswa Unsiq Wonosobo dan dari kelembagaan desa.
Bahkan Rektor Unsiq Wonosobo, Mukhotobhamzah berpesan bekerja harus berlandaskan ilmu pengetahuan, sebab perubahan zaman yang semakin pesat.
Seperti sekarang ini sudah memasuki era industry 4.0 dan kita harus siap untuk menghadapinya," pesan Mukhotobhamzah.
- Perkuat Industri Hijau, SG Gunakan 100% Purified Gypsum Dalam Proses Produksi Semen
- Wali Kota Solo Minta Pembangunan Rel Layang Joglo Segera Dimulai
- Gerakan Tanam Serentak, Kolaborasi Pusat dan Daerah Menuju Swasembada Pangan