Arto Mart siap menyelesaikan masalah pertanian butuh kolaborasi banyak pihak dan mitra, termasuk mitra yang mampu memfasilitasi petani untuk menerapkan konsep modern.
- Aliran Dana Investor Asing Tinggi Meski IHSG Turun
- Indosat Perkuat Bisnis FTTH Lewat Akuisisi MNC Play
- PT Pegadaian Jawa Tengah Gandeng Diwa Foundation Siapkan Program Budidaya Cacing Tanah
Baca Juga
"Untuk kepentingan itu, kami siap untuk melakukan pendampingan pada petani dengan ekosistem digital," kata Yohanes Sugihtononugroho, pemilik Toko Tani Arto Mart co Managed with Crowde di Dusun Brangkal, Desa Candirejo, Borobudur, Rabu (21/06/2023).
Di toko yang baru dilaunching tersebut dilengkapi dengan joglo. Tujuannya tidak hanya menggerakkan rantai ekonomi, tetapi juga semangat menyediakan tempat berkomunikasi dan membangun komunitas bagi petani.
"Karena di tempat seperti ini kita bisa berdialog dan bercerita. Pertanian adalah sebuah cerita, sebuah journey, perjalanan bagi petani untuk menanam hingga menjual, sebuah perjalanan dan bagaimana Crowde bisa menjadi partner bagi petani untuk menjalani pengalaman itu," katanya.
Selaku Direktur Utama PT Crowde Membangun Bangsa, Sugihtononugroho mengatakan, Arto Mart hadir menjadi mitra petani dalam upaya menyediakan pangan lebih banyak bagi Indonesia. Magelang menjadi wilayah kedua setelah pada Maret lalu, Arto Mart pertama buka di Seyegan, Sleman, DIY.
Crowde adalah sebuah perusahaan teknologi pertanian, dengan misi utama mensuport para petani di wilayah sekitar untuk bisa lebih baik lagi melalui fasilitas yang mendukung petani.
Di toko Arto Mart disediakan berbagai barang dengan mutu terjamin dan harga terjangkau sehingga petani bisa lebih mudah dan cepat mendapatkan produk beserta sarana prasarana pendukung pertanian. Dengan inovasi digitalisasi, membuat petani mempermudah akses mendapatkan alat pertanian hingga dukungan pendanaan.
Fasilitas pendanaan yang diberikan berupa sarana produksi (saprodi) pertanian berkualitas dan akses pasar dengan harga terbaik. Sejumlah hal itu akan dikerjasamakan dengan petani.
Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB, Nancy Adisytasari, yang ikut hadir dalam kegiatan ini mengatakan, BJB fokus memberikan dukungan UMKM di bidang pertanian, melalui pembiayaan dengan memperhatikan siklus pertanian.
"Di pertanian, beda komoditas maka beda siklus. Program BJB mengikuti siklus komoditas pertanian. Jadi jika siklus tanaman lima bulanan maka pembayarannya lima bulanan,” katanya.
BJB bersama Arto Mart, lanjutnya, akan terus berinovasi untuk mengembangkan pertanian di wilayah sekitar agar industri pertanian semakin kuat dan bisa mencapai kemandirian pangan untuk bisa memastikan kehidupan ke depan semakin sejahtera.
Kepala Desa Candirejo, Singgih Mulyanto menyambut baik kehadiran Arto Mart. Karena, menurut dia, investor yang masuk ke wilayah tersebut bisa diajak bekerjasama saling menguntungkan. “Saya dengar, Arto Mart bisa memfasilitasi petani ketika mau mengembangkan fasilitas pertanian. Kita temani supaya petani kita maju,” katanya.
Dia menyebut, kehadiran Arto Mart tidak hanya bermanfaat bagi petani tetapi masyarakat sekitar pada umumnya. Dia mengusulkan Arto Mart menyediakan alat bajak tanah untuk disewakan kepada petani, sebab saat ini biaya mencangkul sangat tinggi sehingga lebih efisien dengan menyewa alat bajak.
“Kami mengajak kerja sama, Arto Mart sediakan alat bajak, nanti petani menyewa. Jika masyarakat semangat bertani, desa akan mendukung dengan sediakan mesin bor, jadi kita kerja sama, desa untung, Arto Mart untung dan masyarakat untung,” katanya.
- Bank Raya Perbarui Fitur Terintegasi Berbagai Transaksi
- David Hidayat : Sido Muncul Genjot Penjualan Pada Semestar II Tahun 2021
- Smartfren Pastikan Kesiapan Jaringan Internet Saat Natal dan Tahun Baru