Kejuaraan senam artisik bertajuk 15th Junior Artistic Gymnastics Asian Championship (JAGAC) 2018 pada 25-28 April 2018 di Istora Senayan Jakarta meninggalkan pelajaran berharga.
- Bulutangkis Indonesia Gagal Pertahankan Tradisi Emas di Olimpiade, Richard Mainaky Usulkan Rombak Manajemen PBSI
- Wali Kota Gibran Berangkatkan 100 Suporter Persis ke Bogor
- Ditahan Imbang Nusantara FC, Persiku Kudus Terseok-Seok Di Klasemen Grup B Liga
Baca Juga
Indonesia sebagai tuan rumah tidak lolos tahap kualifikasi untuk event berikutnya yakni Youth Olympic Games 2018 yang akan digelar di Buenos Aires, Argentina, Oktober 2018.
Ketua I Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati berharap hal ini segera menjadi perhatian pemerintah. Pasalnya, sampai saat ini Persani belum memilik veneu latihan terpusat untuk mengasah kemampuan para atlet muda.
"Gimana prestasi mau meningkat kalau misalnya semua sarana tidak difasilitasi, sekarang kami sudah punya dua alat lagi jadi saya mohon kepada pemerintah tolong. Kami mohon diperhatikan masalah veneu, tempat latihan. Karena dulu kami pernah punya veneu tapi sekarang tidak punya. Ini yang jadi masalah besar buat kami," ujar Ita di Istora Senayan, Sabtu malam (28/4) dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Meski demikian, Ita tetap optimis meski hasil kurang memuaskan yang diterima kontingen Indonesia dalam event ini dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak.
"Kami harus banyak introspeksi terutama kepada para pelatih mempunyai program yang strategis bagaimana meningkatkan prestasi atlet kami, juga introspeksi kepada team work," tambahnya.
JAGAC 2018 merupakan test event untuk roadshow to Asian Games 2018 dimana fasilitas di Istora secara keseluruhan digunakan, dan nantinya dievaluasi bila ada kekurangan.
- Tawarkan Beasiswa Menarik, Seleksi ASTI Diminati Pesepakbola Muda Tanah Air
- Sepak Takraw Putri Batang Sabet Medali Perak Kejuaraan Nasional U-18
- Tradisi Lomban, Ajang Kaderisasi Atlet Dayung Nasional