Rencana adanya demonstrasi pada hari ini yang akan dilakukan oleh pedagang Pasar Johar yang merasa tidak puas dengan hasil penataan Pasar Johar, gagal berlangsung. Perwakilan pedagang yang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Johar melakukan audiensi dengan Dinas Perdagangan dan Wali Kota Semarang di lobby kantor Wali Kota Semarang, Kamis (30/9).
- Selalu Dikawal Cakada, Hendrar Prihadi: Agar Bisa Lihat Permasalahan Dihadapi Masyarakat
- Blusukan di Pekalongan, Hendrar Prihadi Semangati Pedagang Hadapi Era Online
- Andika-Hendi Siap Sejahterakan Petani
Baca Juga
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang menerima dan menemui langsung perwakilan pedagang mendengarkan keluhan-keluhan para pedagang terkait dengan penataan Pasar Johar yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan.
"Para pedagang yang tergabung dalam PPJP ini menyampaikan keluhannya seperti lapaknya kecil, jumlah lapak yang diterima tidak sesuai jadi kuncinya adalah komunikasi antara kami dari Pemerintah dengan pedagang," terang Hendi, sapaan akrab Walikota Semarang, usai melakukan audiensi bersama pedagang.
Hendi menyampaikan jika kondisi pasar Johar saat ini berbeda dengan Johar saat sebelum kebakaran. Karena pasar Johar adalah bangunan cagar budaya sehingga dilindungi oleh Undang-undang.
"Makanya saya minta pedagang Legowo dan bisa menempati sesuai dengan aturan dan tata cara sesuai perundang-undangan," katanya.
Hendi juga memberikan solusi kepada pedagang yang belum mendapat jatah lapak, nantinya bisa menempati Shopping Center Johar (SCJ). Sedangkan bagi pedagang grosir sembari menunggu Pasar Rejomulyo selesai di renovasi, sementara bisa menempati Relokasi MAJT terlebih dahulu.
"Jadi kita tetap akomodir bagi pedagang yang belum mendapat tempat. Nantinya jika masih banyak yang mau memakai di MAJT maka akan kita perpanjang kontraknya," ungkapnya.
Meski demikian, Hendi tetap memberikan deadline atau batas waktu bagi pedagang yang sudah mendapat lapak untuk bisa segera menempati lapak barunya. Hendi menyebut paling lambat tanggal 10 Oktober semua pedagang yang telah mendapat lapak bisa segera masuk.
"Saya deadline sampai 10 Oktober harus sudah masuk semua bagi yang sudah dapat nomer lapak di Johar Utara, Tengah dan Kanjengan," tuturnya.
Sementara itu, Ketua PPJP Johar, Surahman dalam audiensinya menyampaikan apa yang selama ini dikeluhkan pada pedagang seperti masalah zonasi, pembagian lapak yang dinilai tidak adil. Namun dalam audiensi tersebut, semua masalah dan keluhan tersebut bisa terjawab semua.
Pihaknya mengakui jika perlakuan Pasar Johar sekarang berbeda dengan yang dulu.
"Cagar budaya memang tidak bisa sembarangan," kata Surahman.
Selain itu nantinya akan didirikan posko di Johar Tengah untuk mengakomodir para pedagang yang masih kurang jelas terkait dengan lapak yang diterima.
"Misalnya dulunya dapat kios sekarang dapat los mungkin karena salah Upload di e Pendawa maka nanti kita bisa beri arahan," paparnya.
Surahman berharap pedagang yang masuk seharusnya adalah pedagang la terlebih dahulu.
"Tujuan kita adalah untuk cari solusi agar pedagang bisa tenang berjualan dan bisa melanjutkan hidup," pungkasnya.
- Selalu Dikawal Cakada, Hendrar Prihadi: Agar Bisa Lihat Permasalahan Dihadapi Masyarakat
- Blusukan di Pekalongan, Hendrar Prihadi Semangati Pedagang Hadapi Era Online
- Andika-Hendi Siap Sejahterakan Petani