AXA Mandiri Mudahkan Klaim Nasabah Cukup Dengan Whatsapp

AXA Mandiri menyediakan layanan klaim asuransi guna memudahkan nasabahnya yang cukup hanya menggunakan aplikasi Whatsapp untuk nilai-nilai tertentu.


AXA Mandiri menyediakan layanan klaim asuransi guna memudahkan nasabahnya yang cukup hanya menggunakan aplikasi Whatsapp untuk nilai-nilai tertentu.

Chief Bussines and Distribution AXA Mandiri, Theodores Tangke mengatakan, nasabah tidak perlu repot dengan dokumen yang tebal.

AXA Mandiri juga memiliki layanan eksklusif di rumah sakit untuk nasabah dan proses evakuasi bagi nasabah yang memerlukan perawatan lanjutan,†kata Theodores Tangke dalam webinar bertajuk 'Prospek Industri Asuransi', yang digelar oleh Wartawan Ekonomi Semarang, Kamis (25/2).

Tenaga pemasar AXA Mandiri, lanjut dia, juga dibekali dengan pengetahuan menyeluruh mengenai produk dan serangkaian proses yang harus dilalui sebelum terlibat membantu nasabah dalam merencanakan proteksi jangka panjang.

"Kami berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas tenaga pemasar kami, hari ini kami telah memiliki lebih dari 20 ribu tenaga pemasar untuk memastikan bahwa mereka melakukan penjualan terbaik bagi kebutuhan nasabah," papar Theodores.

Menurut dia, AXA Mandiri juga terus berkontribusi dalam membantu meningkatkan indeks literasi asuransi, melalui serangkaian webinar yang dilakukan sejak awal pademi Covid-19.

Sepanjang tahun 2020 total klaim
yang sudah dibayarkan mencapai total Rp4,8 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh klaim asuransi kesehatan, diikuti klaim asuransi kematian.

Tahun 2021 potensi industri asuransi keuangan diyakini akan tumbuh lebih baik. AXA Mandiri pun telah menyiapkan berbagai strategi yang diharapkan dapat meningkatkan layanan nasabah. Kita tetap fokus untuk penjualan produk-produk proteksi kesehatan dan keuangan jangka panjang," jelasnya.

Deputi Direktur Pengawasan LJK 3 dan Perizinan OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY, Tias Retnani menambahkan, literasi masyarakat tentang asuransi harus ditingkatkan pelaku industri asuransi, karena pemahaman masyarakat masih rendah, dibandingkan literasi perbankan.

"Banyak masyarakat sebenarnya sudah paham asurasi namun mereka tidak menggunakan, inilah yang menjadi tantangan bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi resiko yang dialami masyrakat," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Dekan FEB UKSW Salatiga, Apriani Dorkas Rambu Atahua mengungkapkan, potensi industri asuransi tahun 2021 akan tumbuh positif karena optimisme masyarakat tentang pandemi yang akan berakhir dengan adanya vaksin.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga bisa meningkatkan asuransi, karena belanja makin tinggi, lapangan kerja meningkat, pendapatan tenaga kerja juga naik, dan daya beli bisa diwujudkan untuk membayar asuransi dan premi,†terang Apriani.