Badan Koordinasi Taman Pendidikan Al Quran (BADKO TPQ) Sukoharjo tengah memperjuangkan kesejahteraan untuk 4000 guru TPQ. Selain itu target tahun ini mampu membuat kurikulum baku yang diimplementasikan untuk seluruh TPQ di Sukoharjo.
- Disdikbud Batang Sebut 254 SD Negeri di Batang Tak Penuhi Rombongan Belajar
- 2500 Dosis Vaksin Kembali Disalurkan UKSW dan TNI di Salatiga
- Prodi S1 Ilmu Akuntansi UKSW Raih Akreditasi Unggul LAMEMBA
Baca Juga
"BADKO TPQ Sukoharjo punya dua misi tahun ini yakni pembuatan kurikulum baku dan peningkatan kesejahteraan guru TPQ. Saat ini memang guru TPQ sudah mendapatkan insentif dari APBD Provinsi Jateng juga ada bantuan dari APBD Kabupaten tapi masih belum memadai," ungkap Mochammad Samrodin, Ketua BADKO TPQ Sukoharjo, Rabu (14/02).
Dari APBD provinsi Jateng, masing-masing guru mendapatkan insentif sebesar Rp1,2 juta dalam setahun. Sementara APBD kabupaten BADKO TPQ mendapat bantuan Rp250 juta.
"Terima kasih. Tahun ini BADKO TPQ mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Bisa dimanfaatkan untuk menambah kesejahteraan guru TPA." Imbuhnya.
BADKO TPQ merasa perlu untuk meningkatkan kualitas pendidikan karena TPQ merupakan salah satu sarana pengenalan Al Qur'an bagi anak anak.
Untuk itu dengan mempersiapkan kurikulum pendidikan Tempat Pendidikan Al Qur'an (TPQ), agar terstruktur dan update dengan metode pengajaran sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Ada masukan untuk membuat kurikulum TPQ, karena setiap ganti guru kadang siswa harus mulai dari awal lagi, atau menerima materi dan metode yang berbeda. Untuk menjaga kualitas materi maka akan kami rapikan kurikulum TPQ," ungkap Samrodin.
Disampaikan pula dari sebanyak 4.000 guru TPQ di Sukoharjo baru ada sebanyak 1.700 guru yang sudah teregistrasi. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guru TPQ juga menjadi fokus BADKO TPQ, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan guru TPQ dalam mencapai target bebas buta huruf Al Qur'an di Sukoharjo.
- Bahasa Indonesia Masih Miskin Kosa Kata? Tegal Siap Berkontribusi
- Juliyatmono : Karanganyar Butuh Ahli Madya Peternakan
- Dindikbud Purworejo Bahas Kebijakan Studi Tour, DPRD Minta Jangan Didasarkan Emosional