Sebelum bergabung dalam satu payung asosiasi, acapkali pengusaha truk sering terkena penindakan hukum yang dilakukan regulator.
- Pemkot Semarang Siap Hadapi Resesi Perkuat Kedaulatan Pangan
- Blora Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Hetero For Startup 2, Jalan Pebisnis Pemula Ketemu Investor
Baca Juga
Ia berujar, dulu tidak pernah ada komunikasi antara pengusaha truk dengan regulator.
Jangankan ada kerjasama antara pengusaha truk dengan regulator, saling kenal pun tidak.
"Wong peraturan yang terbit saja tidak pernah tersosialisasi ke pengusaha truk, tahu-tahu ada penangkapan dan penindakan. Pengusaha truk hanya berpikir, kok regulator main tangkap saja seenaknya. Sementara regulator berpikir, kok pengusaha truk bandel-bandel," Ari Andrian Sutrisno, Ketua Bidang Angkutan Distribusi & Logistik DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng & DIY pada RMOLJateng, Sabtu (2/3/2019).
Ia mengatakan, saat ini asosiasinya berusaha memberikan berbagai manfaat dan perlindungan bagi anggotanya, menjadi ajang bertukar tambah informasi seputar dunia angkutan barang.
Tidak hanya itu, Aptrindo juga mengomunikasika jual beli truk dan muatan, menyelesaikan konflik antar pengusaha truk serta menjadi jembatan antara pengusaha truk dengan regulator baik di tingkat daerah maupun nasional.
"Sebelum ada Aptrindo memang sudah ada beberapa komunitas pengusaha truk di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun sebagai komunitas kan tidak berpayung hukum dan sifat komunitas adalah eksklusif ( terportal ) hanya untuk anggota pilihan saja. Sehingga komunitas sulit mendapat pengakuan sebagai partnernya regulator. Hal ini tentu menyulitkan kita untuk berkomunikasi secara intens dengan regulator," ujarnya.
Ari berujar regulator adalah pengatur transportasi angkutan barang yang hanya berbasis pada teori semata,.
Banyak regulator yang tidak paham detail yang terjadi di lapangan dalam keseharian.
Sedangkan pengusaha truk rata-rata berangkat dengan pengetahuan minim tentang management angkutan barang yang baik dan benar, namun mereka memahami benar detailnya.
"Mereka menjadi besar secara alamiah tanpa sengaja menambah terus jumlah truk nya, setelah itu baru menyadari perlunya segala sesuatu di manage dengan baik dan benar," jelasnya.
Ketua DPD Aptrindo Jateng & DIY, Chandra Budiwan menambahkan, pihaknya selalu meningkatkan pengetahuan dan wawasan anggotanya.
Dalam waktu dekat ini, DPD Aptrindo Jateng & DIY akan menggelar silaturahmi anggota pada 9 Maret 2019 di Gumaya Tower Hotel Semarang dengan tajuk 'Meningkatkan Pengetahuan & Teknologi Seputar Dunia Usaha Trucking Dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0' yang akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah selaku Ketua Dewan Penasehat dan oleh Ketua Kadin Jateng selaku Ketua Dewan Pertimbangan DPD Aptrindo Jateng & DIY.
DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia ( Aptrindo ) Jawa Tengah & Daerah Istimewa Yogyakarta dilantik dihadapan Gubernur Jawa Tengah di Patra Jasa Hotel 20 Januari 2016.
Berbagai program kerja nyata dan konkrit langsung dilakukan.
Saat itu DPD Aptrindo Jateng & DIY langsung merapat dan memperoleh dukungan sepenuhnya dari Kepolisian Daerah ( Polda ) Jawa Tengah dan Dinas Perhubungan ( Dishub ) Propinsi Jawa Tengah.
Hingga saat ini terus bersinergi dalam berbagai acara yang bermanfaat untuk urusan angkutan barang.
Berbagai kerjasama dengan Polda Jateng dan Dishub Propinsi Jateng telah dilakoni oleh DPD Aptrindo Jateng & DIY dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan anggotanya.
- Kepenak Ngodene, Jurus Baru Purbalingga Cetak Wirausaha Lokal
- Gandeng IWAPI, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi Silaturahmi Kamtibmas
- Jangan Galau, Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Ramadhan dan Idul Fitri