Endang Sri Lestari, pengajar Biologi di SMAN I Karanganyar, sukses mencapai gelar doktor dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS) dengan menempuh pendidikan perkuliahan selama 4 tahun. Ia diwisuda pada 5 Juli 2024 lalu.
- Sebanyak 19 Sekolah Di Kota Pekalongan Adu Penampilan Gerakan Lomba TUB-BB Tahun 2024
- Dua Siswa SMP Kabupaten Tegal Sukses Raih Juara MAPSI Jateng XIII
- Siswa SMPN 2 Rembang Rebut Dua Medali Emas Lomba MAPSI Tingkat Jawa Tengah
Baca Juga
Hasilnya Endang sukses meraih gelar Doktor berpredikat Cumlaude dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.99.
Predikat ini didapatkan setelah berhasil mempertahankan desertasinya dengan judul Pengembangan Model Pembelajaran Etno Botani Untuk Meningkatkan Literasi Lingkungan Siswa.
Pencapaian tersebut diakuinya menjadi kebanggaan tersendiri, dan tentunya menjadi kebanggaan juga bagi SMAN I Karanganyar tempat dirinya mengabdi sejak tahun 2003 sebagai guru mata pelajaran Biologi.
Wanita kelahiran Karanganyar 14 Agustus 1976 ini menuturkan pencapaian yang diperoleh hingga sejauh ini tidaklah mudah. Perjuangannya menempuh pendidikan di masa pandemi Covid-19 terbilang cukup sulit.
"Tahun 2020 mendaftar di program Doktoral Pendidikan IPA UNS," jelasnya kepada wartawan saat acara Tasyakuran, Sabtu (31/08) petang .
Saat itu pandemi Covid-19 sedang melanda dunia tak terkecuali Indonesia. Namun, akhirnya pendidikannya bisa diselesaikan dengan baik dan lancar sesuai yang diharapkan.
"Sampai akhirnya saya 4 tahun lulus dari program doktor, karena selesai tepat waktu menjalani kuliah hingga meraih gelar cumlaude dengan IPK 3.89," ungkap alumni guru penggerak ini.
Selain guru mengajar, wanita ramah senyum yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN I Karanganyar mengaku motivasi dirinya lanjut di program Doktoral karena dirinya ingin lebih kompeten lagi di dunia pendidikan.
"Dengan cara untuk belajar yang benar-benaer memiliki legalitas dan memiliki kualitas yang baik," jelasnya lebih lanjut.
Penelitiannya dilatarbelakangi dengan rasa prihatin karena kurangnya literasi lingkungan bagi siswa di sekolah. Dirinya melihat banyak materi etno botani ini sebenarnya sudah membudaya di masyararakat seperti empon-empon (tanaman jamu).
"Sayangnya anak-anak justru banyak yang tidak tertarik dan kadang banyak yang tidak mengenalinya apa itu empon-empon," lanjutnya.
Bahkan saat ditanyakan apa itu kunir (kunyit) banyak dari mereka yang tidak tahu. Jika hal tersebut dibiarkan, lama kelamaan generasi Z ini semakin tidak tahu dan akan hilang. Tidak hanya dalam konten secara materi tetapi mereka jug tidak mau memanfaatkan kekayaan alam tersebut hingga akhirnya akan punah.
"Sehingga kami dari dunia pendidikan tertarik untuk mengangkat sebagai tema yang menarik dan ini kondisi kritis karena sudah diambang kebutuhan untuk dikenalkan kembali," tandasnya.
Dirinya terus berupaya membangun dan mengenalkan bangun bahwa literasi lingkungan itu penting. Salah satunya dengan cara mengenalkan etnobotani pada anak-anak. Terlebih lagi kurikulum yang sekarang ini tidak mengangkat tema itu.
"Sehingga saya buat terobosan baru dengan mengangkat tema itu dan saya mengimplementasikan dan adaptasikan dalam materi yang saya buat," ucapnya.
Sebab banyak dari generasi muda yang tidak mengenali empon-empon, selain tidak ada konten (materi) di dalam kurikulum, anak sekarang juga jarang dikenalkan dengan jenis tanaman tersebut.
Nanti lama-lama generasi penerus bisa tidak tahu apa-apa (blank), tidak tahu tanaman itu. Padahal ini kekayaan alam Indonesia dan bisa dikenal dunia salah satunya karena tanaman etnobotaninya. Karena Indonesia memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi di dunia.
"Sayang kita belum bisa memanfaatkan secara optimal. Jadi generasinyalah yang mulai kita didik dan kenalkan agar mereka mulai peduli. Karena itu kita kenalkan literasi lingkungan," pungkasnya.
- Pj Gubernur Nana Sudjana Meminta Media Beri Dukungan Dan Ikut Awasi
- Unit K9 Satsamapta Turun Untuk Amankan Kepentingan Publik
- Kerja Keras Kepolisian, TNI, Dan KPU Amankan Debat Paslon Bupati Dan Wakil Bupati